Page 171 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 MEI 2021
P. 171
Ringkasan
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi RI yang dilihat dari produk
domestik bruto (PDB) terkontraksi minus 0,74 persen di kuartal I 2021 (year on year/yoy).
Sementara pertumbuhan ekonomi RI triwulan I 2021 secara kuartalan (Q to Q) tercatat minus
0,96 persen dibandingkan posisi triwulan IV 2020. Capaian ini sekaligus membuat ekonomi RI
masih mengalami resesi karena belum mampu tumbuh positif seperti sebelum Covid-19.
PENGANGGURAN DI INDONESIA TEMBUS 8,75 JUTA ORANG, KSPI SOROTI
MASUKNYA TKA CHINA
SERAMBINEWS.COM -Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi RI yang
dilihat dari produk domestik bruto (PDB) terkontraksi minus 0,74 persen di kuartal I 2021 (year
on year/yoy). Sementara pertumbuhan ekonomi RI triwulan I 2021 secara kuartalan (Q to Q)
tercatat minus 0,96 persen dibandingkan posisi triwulan IV 2020.
Capaian ini sekaligus membuat ekonomi RI masih mengalami resesi karena belum mampu
tumbuh positif seperti sebelum Covid-19. BPS juga mencatat, jumlah pengangguran pada bulan
Februari 2021 sebanyak 8,75 juta orang. Bila dibandingkan dengan Februari 2020 yang sebanyak
6,93 juta, jumlah ini meningkat 1,82 juta orang.
Kepala BPS Suhariyanto kemudian mengingatkan, jumlah pengangguran yang lebih tinggi dari
Februari tahun lalu karena pada tahun lalu Covid-19 masih belum ada di Indonesia.
"Perlu diingat, Februari tahun lalu Covid-19 belum ada. Kalau sekarang, kita dibayang-bayangi
Covid-19," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers secara daring pada awal Mei.
Kabar baiknya, bila dibandingkan dengan jumlah pengangguran pada Agustus 2020 yang pada
saat itu mencapai 8,75 juta, jumlah pengangguran pada Februari tahun ini terpantau turun 1,02
juta orang.
Meski begitu, Suhariyanto mengakui kalau ini bukan berarti angka pengangguran sepenuhnya
pulih (recovery) pada Februari 2021.
Dengan demikian, secara keseluruhan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2021
tercatat 6,26%. Ini pun meningkat dari posisi pada Februari 2020 yang sebesar 4,94%, tetapi
turun dari posisi Agustus 2020 yang sebesar 7,07%.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) tercatat turun menjadi 68,08%, dari bulan Februari
2020 yang pada saat itu 69,21%. Namun, posisi ini naik bila dibandingkan dengan Agustus 2020
yang 67,77%.
Sementara itu, jumlah masyarakat yang bekerja formal sejumlah 40,38% dari total angkatan
kerja. Sedangkan yang bekerja secara informal mencapai 59,62%. Bila menilik jam kerja pun,
sebanyak 84,14 juta orang merupakan pekerja penuh atau minimal 35 jam kerja per minggunya.
Kemudian, 46,92 juta orang bekerja hanya dalam waktu 1 jam hingga 34 jam.
KSPI soroti TKA China Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia alias KSPI merespon
keras tentang informasi masuknya ratusan Tenaga Kerja Asing asal Cina atau TKA China
menggunakan pesawat carter pada 13 Mei 2021.
Presiden KSPI Said Iqbal menyebut, masuknya TKA China tersebut mencederai rasa keadilan
para buruh dan rakyat Indonesia.
170