Page 172 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 MEI 2021
P. 172

"Lagi-lagi TKA digelar karpet merah oleh pemerintah. Ini sangat mencederai rasa keadilan buruh
              indonesia," kata Presiden KSPI Said Iqbal melalui siaran pers tertulisnya.
              Said Iqbal pun menilai para pejabat pemerintahan seolah tutup mata mengenai kedatangan para
              pekerja asing ini.

              Menurutnya,  ketegasan  para  pejabat  hanya  berlaku  untuk  menyekat  pergerakan  warga  di
              perbatasan kota.

              "Rasa untuk melindungi masyarakat dan buruh Indonesia atas nama protokol kesehatan ketat
              Covid 19 lenyap ditiup angin lalu, tak berdaya menghadapi TKA China yang datang saat lebaran,"
              tutur dia.

              KSPI dan buruh Indonesia, kata Said Iqbal, menolak masuknya TKA China yang bisa jadi unskill
              workers atau buruh kasar tersebut.
              Said menjelaskan, para pekerja asing tersebut seperti kebal terhadap hukum Indonesia akibat
              telah berlakunya UU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan, khususnya terkait TKA China yang
              mengatur bahwa buruh kasar masuk ke Indonesia tidak perlu lagi izin tertulis dari Menteri.

              Bagi  buruh,  menurut  Said,  datangnya  TKA  China  pada  saat  hari  raya  Idul  Fitri  dengan
              menggunakan pesawat carteran di tengah pandemi adalah sebuah ironi yang menyakitkan dan
              mencederai rasa keadilan.

              "Padahal buruh yang mudik tidak mencarter pesawat, tetapi membeli sendiri bensin motor dan
              makannya, di saat sebagian dari mereka uang THR-nya tidak dibayar penuh oleh pengusaha,"
              ujarnya.

              Menurut Said Iqbal, kedatangan TKA dari China dan India tersebut menegaskan fakta, bahwa
              UU  Cipta  Kerja  khususnya  klaster  ketenagakerjaan  bahwa  pemerintah  ingin  memudahkan
              masuknya para pekerja asing yang mengancam lapangan pekerjaan pekerja lokal.

              Padahal, saat ini, rakyat Indonesia justru lebih membutuhkan pekerjaan, karena banyak yang
              ter-PHK akibat pandemi.

              "Jutaan buruh dilarang mudik bahkan disekat di perbatasan kota seperti warga kelas dua, tetapi
              TKA disambut sebagai warga kelas satu dengan alasan kebutuhan industri strategis," tutur Said
              Iqbal.

              "Padahal boleh jadi TKA China dan India yang masuk ke Indonesia tersebut adalah buruh kasar
              yang bekerja di industri-industri konstruksi, perdagangan, baja, tekstil, pertambangan nikel, dan
              industri-industri  lain,  yang  semestinya  bisa  merekrut  buruh  lokal  Indonesia."  Said  Iqbal  pun
              mengaku heran lantaran pejabat publik kerap membantah dan membela keberadaan para TKA
              China tersebut.

              Selain itu, Said menambahkan, pemerintah juga tidak pernah menjelaskan di perusahaan mana
              saja para TKA tersebut bekerja.

              Oleh sebab itu, KSPI dan buruh Indonesia menuntut stop mendatangkan TKA China dan negara
              lainnya ke Indonesia, terutama di masa pandemi dengan alasan apapun.

              "Janganlah hukum tajam ke buruh Indonesia tetapi tumpul ke TKA Cina. Batalkan omnibus law
              UU Cipta Kerja klaster ketenagakerjaan. Khususnya pasal tentang TKA dikembalikan bunyinya
              menjadi, 'Setiap TKA yang datang ke Indonesia wajib memperoleh izin tertulis dari menaker',"
              tandas Said Iqbal.


                                                           171
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177