Page 179 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 MEI 2021
P. 179

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Siak Amin
              Budyadi,  Selasa  (18/5/2021)  kepada  kemaren.  Dia  menyarankan  agar  dilakukan  mediasi
              bersama mediator.

              "Agar  bisa  dilakukan  klarifikasi  mediasi  oleh  mediator.  Tolong  pekerjanya  diminta  ajukan
              perselihan ke kami (Disnaker Siak) perselisihan hubungan industrial," jelas Amin.

              Baik  pekerja  tetap  maupun  pekerja  kontrak  memiliki  hak  untuk  mendapatkan  THR. Menurut
              Permenaker 6/2016 mengatur bahwa pengusaha wajib memberikan THR kepada pekerja yang
              telah mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus atau lebih.

              Ketentuan THR Bagi Karyawan Kontrak THR diberikan berdasarkan masa kerja dan bukan status
              kerja. Masa kerja yang ditentukan adalah karyawan yang sudah bekerja minimal selama 1 bulan.
              Artinya,  THR  juga  diberikan  kepada  karyawan  yang  berstatus  kontrak.  Namun  Anda  harus
              memperhatikan hal-hal berikut ini dalam memberikan THR bagi karyawan kontrak.

              Karyawan kontrak sendiri adalah karyawan yang masa kerjanya ditentukan oleh Perjanjian Kerja
              Waktu  Tertentu  (PKWT).  Lamanya  sangat  bervariasi  bergantung  pada  proyek  tertentu  atau
              tergantung pada kebutuhan perusahaan.

              PKWT  juga  berlaku  bagi  karyawan  yang  tidak  dibatasi  waktu  namun  pekerjaannya  tidak
              berhubungan  langsung  dengan  produksi  perusahaan.  Contohnya  karyawan  yang  bertugas
              sebagai cleaning service atau petugas keamanan perusahaan.

              Kemudian besaran THR bagi karyawan adalah sama besarnya dengan upah 1 bulan. Ketentuan
              ini berlaku bagi karyawan yang sudah bekerja selama 12 bulan berturut-turut.

              Sedangkan bagi karyawan yang sudah bekerja minimal 1 bulan tapi belum sampai 1 tahun akan
              diberikan  THR  sejumlah  bulan  yang  telah  dilewati  di  perusahaan  tersebut.  Rumus
              penghitungannya adalah masa kerja (dengan satuan bulan) dikali gaji 1 bulan kemudian dibagi
              12.

              Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa THR diberikan berdasarkan masa kerjanya, bukan
              status kerja sehingga baik kepada karyawan tetap maupun kepada karyawan kontrak sama-
              sama mendapat THR.

              Besarannya  pun  juga  sesuai  dengan  ketentuan  yang  ada  di  atas.  Perbedaannya  adalah  jika
              terjadi  Pemutusan  Hubungan  Kerja  (PHK)  sebelum  diberikannya  THR. Karyawan  tetap suatu
              perusahaan yang dikenakan PHK 30 hari sebelum hari raya tiba akan tetap mendapat THR.

              Namun  tidak  akan  mendapatkan  THR  jika  dia  di  PHK  lebih  dari  30  hari  sebelum  hari  raya.
              Sedangkan  untuk  karyawan  kontrak  ketentuannya  sedikit  berbeda.  Baik  karyawan  kontrak
              tersebut  di  PHK  kurang  dari  30  hari  atau  tidak  sebelum  hari  raya,  mereka  tetap  tidak  akan
              mendapatkan THR.

              Pekerja dengan status outsourcing (alih daya), karyawan kontrak, ataupun pekerja tetap (PKWT
              dan PKWTT) berhak menerima Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan.(*).













                                                           178
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184