Page 312 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 MEI 2021
P. 312
Agus Pambagio, Selasa (18/5/2021), menyatakan, harga untuk vaksin gotong royong memang
harus ditetapkan agar biaya yang beredar di pasaran bisa dikontrol.
BIAYA VAKSINASI GOTONG ROYONG DINILAI MAHAL
Biaya yang dinilai terlalu mahal dan pasokan vaksin Covid 19 yang terbatas membuat tidak
semua industri bisa berpartisipasi dalam vaksinasi gotong royong.
JAKARTA, KOMPAS --- Pemerintah telah menetapkan harga vaksin gotong royong Covid-19
beserta tarif vaksinasinya. Namun, biaya ini dinilai terlalu tinggi dan pemerintah diharapkan lebih
transparan dalam penetapannya, termasuk soal besaran keuntungan yang disertakan.
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, Selasa (18/5/2021), menyatakan, harga untuk
vaksin gotong royong memang harus ditetapkan agar biaya yang beredar di pasaran bisa
dikontrol.
"Namun, pertanyaannya, dari harga yang telah ditetapkan saat ini, berapa harga pokok
vaksinnya? Kemudian, apakah besaran keuntungan yang juga ditetapkan itu termasuk biaya
operasional dari pengadaan vaksin? Informasi ini harus disampaikan secara detail. Jika
keuntungan itu belum termasuk biaya operasional, harga yang ditetapkan terlalu besar," ujarnya.
Agus menilai, keterbukaan pemerintah dalam penetapan harga vaksin ini amat diperlukan.
Sosialisasi pun harus lebih masif agar masyarakat bisa lebih paham dengan berbagai program
vaksinasi Covid-19 yang sedang berjalan. Kepastian bahwa masyarakat bisa mengakses vaksin
secara gratis juga perlu ditekankan.
Melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 4643 Tahun 2021 telah ditetapkan harga pembelian
vaksin untuk program vaksin gotong royong sebesar Rp 321.660 per dosis dan tarif maksimal
pelayanan vaksinasi Rp 117.910 per dosis. Harga ini sudah termasuk keuntungan 20 persen serta
biaya distribusi yang akan diperoleh PT Bio Farma dan 15 persen keuntungan fasilitas kesehatan
yang melayani vaksinasi.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi menyampaikan,
penetapan harga vaksin dan tarif layanan sudah dikonsultasikan dengan berbagai pihak. Besaran
keuntungan pun sesuai aturan pengadaan barang dan jasa.
"Vaksinasi gotong royong ini bukan kewajiban sehingga bisa menyesuaikan dengan kondisi tiap
perusahaan. Penentuan karyawan yang mendapatkan vaksinasi juga diserahkan sesuai kebijakan
masing-masing perusahaan," ucapnya.
Nadia juga menekankan, biaya vaksinasi gotong royong ditanggung oleh perusahaan sehingga
tidak boleh menarik biaya apa pun dari karyawan. Jika ada perusahaan yang menarik biaya ke
karyawan, bisa melaporkan ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Pembiayaan
Kondisi industri yang belum pulih dan keterbatasan pasokan vaksin Covid-19 untuk program
vaksin gotong royong membuat tidak semua badan usaha bisa mengakses program ini. Industri
yang tidak mampu menggelar vaksinasi gotong royong perlu dicarikan solusi.
Dewan Pakar Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita menilai, harga vaksin gotong royong
Rp 879.140 untuk dua dosis per orang masih mahal. Harga wajar vaksin gotong royong
seharusnya Rp 500.000 untuk dua dosis per orang. Dengan harga wajar tersebut, BPJS
Ketenagakerjaan pasti bisa lebih leluasa membiayai vaksinasi para pekerja.
311