Page 43 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 MEI 2021
P. 43

"Dari  160  aduan  yang  diterima,  ada  enam  poin  substansi  aduan,"  ujar  Himawan,  Rabu
              (19/5/2021).
              Enam substansi aduan itu terdiri dari 48,98 persen mengadukan besaran THR Lebaran tidak
              sesuai  dengan  ketentuan.  Kemudian,  39,34  persen  mengadukan  perusahaan  belum/tidak
              membayar THR keagamaan.

              Lalu, 16,39 persen mengadukan perusahaan terlambat membayar THR. Sedangkan 1,64 persen
              mengadukan perusahaan mencicil pembayaran THR keagamaan, tanpa kesepakatan.

              Selanjutnya 1,64 persen mengadukan perusahaan membayar THR kepada sebagian pekerja, dan
              1,64  persen  mengadukan  THR  Lebaran  tidak  diberikan  perusahaan  karena  masih  status
              perselisihan.

              Pelanggaran  pembayaran  THR  itu  diduga  dilakukan  oleh  42  perusahaan.  Karenanya,  dalam
              waktu  dekat  pihaknya  akan  melakukan  klarifikasi  dan  audit  kepada  perusahaan-perusahaan
              tersebut.

              "Sesuai  aturan  yang  berlaku,  kami  perlu  melakukan  klarifikasi  dan  audit  atas  aduan  yang
              disampaikan pihak pekerja," jelas dia.

              Berdasarkan  hasil  klarifikasi  sejauh  ini,  sejumlah  perusahaan  yang  dilaporkan  mencicil  THR
              karyawannya,  beralasan  hal  itu  sengaja  mereka  lakukan  agar  para  pekerja  tidak  melakukan
              mudik Lebaran 2021. Sebagaimana larangan pemerintah.
              "Ada 1,64 persen yang mengadukan perusahaan membayar THR dengan cara mencicil. Alasan
              perusahaan agar karyawannya tidak mudik," ungkap dia.

              Cara perusahaan mencicil tersebut menurut dia justru harus diapresiasi, lantaran upayanya telah
              membantu pemerintah untuk menekan mobilitas masyarakat saat momen mudik Lebaran.

              Asalkan mekanisme mencicil THR itu sudah disetujui antara pihak perusahaan dan karyawan.
              Sehingga, tak menimbulkan kerugian bagi pihak manapun.

              Ia juga berterima kasih kepada para perusahaan yang telah memenuhi hak THR para pekerjanya.
              Meski kondisi perekonomian sedang terdampak pandemi covid-19.

              "Itu  merupakan  bentuk  usaha  perusahaan  untuk  memberi  THR  karyawannya.  Karena  kami
              semua  tahu  kondisi  perekonomian  sekarang  belum  pulih  betul  akibat  pandemi  covid-19,"
              imbuhnya.

              [ary].






















                                                           42
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48