Page 153 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 Maret 2021
P. 153

Ringkasan

              Sekretaris  Jenderal  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  Anwar  Sanusi  menargetkan
              aturan khusus Tunjangan Hari Raya (THR) 2021 diterbitkan pada awal ramadan. Saat ini, aturan
              masih pada tahap pembahasan dan pengumpulan masukan. "Terkait dengan rumusan kebijakan
              THR saat ini sedang kami telaah apakah sama dengan 2020 atau ada penyesuaian," ujar Anwar
              pada Selasa (16/3) lalu.



              ATURAN KHUSUS THR 2021 DITARGETKAN KELAR AWAL RAMADAN

              Jakarta  -  Sekretaris  Jenderal  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  Anwar  Sanusi
              menargetkan aturan khusus Tunjangan Hari Raya (THR) 2021 diterbitkan pada awal ramadan.
              Saat ini, aturan masih pada tahap pembahasan dan pengumpulan masukan.
              "Terkait dengan rumusan kebijakan THR saat ini sedang kami telaah apakah sama dengan 2020
              atau ada penyesuaian," ujar Anwar pada Selasa (16/3) lalu.

              Anwar mengungkapkan pemerintah sedang mempertimbangkan apakah relaksasi yang diberikan
              pada 2020 akan kembali diberlakukan tahun ini dalam pembayaran THR.

              "Ini jadi salah satu yang kami pertimbangkan," ucap Anwar.
              Sebagai  pengingat,  pemerintah  mengizinkan  perusahaan  swasta  melakukan  tunda  atau  cicil
              pembayaran THR Keagamaan pada 2020. Namun, pembayaran THR yang dicicil atau ditunda ini
              tetap harus diselesaikan pada 2020.

              Izin ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/6/HI.00.01/V/2020
              tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2020 di Perusahaan
              dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

              Direktur Pengupahan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
              Tenaga  Kerja  (Ditjen  PHI  JSK)  Kementerian  Ketenagakerjaan  Dinar  Titus  Jogaswitani
              mengatakan masih mempelajari situasi perusahaan di dalam negeri.

              Jika perusahaan yang terdampak pandemi covid-19 masih banyak, maka bukan tidak mungkin
              pemerintah menerapkan kebijakan pembayaran THR yang sama seperti 2020 lalu.

              "Masih dalam proses, masih dipelajari kondisi perusahaan sejauh mana terdampak covid-19.
              (Jika masih banyak perusahaan terdampak covid-19), mungkin saja (aturan THR seperti 2020),"
              ujarnya.

              Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan tengah menyiapkan kebijakan
              THR pada masa pemulihan pandemi covid-19 tahun ini.
              "Kami akan menyempurnakan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun
              2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan dan Permenaker Nomor 7 Tahun 2016 tentang
              Uang Servis pada Usaha Hotel dan Usaha Restoran di Hotel," jelas Ida dalam rapat bersama
              Komisi IX DPR pada Selasa lalu.
              (aud/sfr).







                                                           152
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158