Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 Maret 2021
P. 4

Ringkasan

              Jakarta: Dalam pertemuan dengan Kepala Kantor Taipei Economic and Trade Office in Jakarta
              (TETO  Jakarta),  Jon  C.Chen,  pada  hari  Kamis  (18/3/2021),  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida
              Fauziyah, meminta kejelasan sekaligus membahas rencana penempatan kembali Pekerja Migran
              Indonesia (PMI) ke Taiwan.



              MENAKER MINTA KEJELASAN TAIWAN SOAL PENEMPATAN PMI
              Jakarta: Dalam pertemuan dengan Kepala Kantor Taipei Economic and Trade Office in Jakarta
              (TETO  Jakarta),  Jon  C.Chen,  pada  hari  Kamis  (18/3/2021),  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida
              Fauziyah, meminta kejelasan sekaligus membahas rencana penempatan kembali Pekerja Migran
              Indonesia (PMI) ke Taiwan. Hal itu karena sejak bulan Desember 2020, pihak otoritas Taiwan
              telah  mengeluarkan  kebijakan  penghentian  sementara  untuk  penempatan  PMI  akibat
              ditemukannya sejumlah PMI yang positif Covid-19.

              Dalam  upaya  peningkatan  kerja  sama  ketenagakerjaan,  khususnya  bidang  penempatan  dan
              perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI),  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  telah
              melakukan pertemuan secara daring dengan Otoritas Taiwan, yang dalam hal ini diwakili oleh
              Kepala Kantor Taipei Economic and Trade Office in Jakarta (TETO Jakarta), Jon C.Chen, pada
              hari Kamis (18/3/2021).

              Langkah Menaker Ida menemui Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei dimaksudkan untuk
              meminta kejelasan dan sekaligus membahas rencana penempatan kembali PMI ke Taiwan. Sejak
              bulan  Desember  2020,  pihak  otoritas  Taiwan  telah  mengeluarkan  kebijakan  penghentian
              sementara untuk penempatan PMI akibat ditemukannya sejumlah PMI yang positif COVID-19.

              Terkait  hal  ini,  pihak  Otoritas  Taiwan  meminta  Pemerintah  Indonesia  melakukan  supervisi
              terhadap Perusahaan Penempatan PMI (P3MI) yang telah menempatkan PMI terjangkit COVID-
              19. Merespon hal ini, Tim Evaluasi, yang keanggotaannya terdiri dari Kemnaker, Kemenkes, dan
              Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) langsung melakukan supervisi terhadap
              14 P3MI yang diduga telah menempatkan PMI tersebut. "Hasil supervisi telah kita sampaikan
              kepada pihak Otoritas Taiwan. Oleh karenanya, dalam pertemuan ini kita ingin mendapatkan
              kejelasan dan tanggapan, serta tindak lanjut dari Otoritas Taiwan atas hasil supervisi dimaksud,"
              tegas Menaker Ida dalam siaran persnya yang diterima rri.co.id.

              Masih soal penempatan PMI, kepada Jon C. Chen, Menaker Ida juga ingin memperoleh informasi
              terkait sikap pihak Taiwan terhadap penetapan Peraturan Badan Pelindungan Pekerja Migran
              Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pembebasan Biaya Penempatan. "Sebagai pembuat
              kebijakan  atau  regulator,  kami  ingin  agar  kebijakan  yang  kami  keluarkan  adalah  tepat  dan
              applicable/sesuai dengan kondisi yang ada," katanya.

              Berkenaan hal tersebut, Menaker mengusulkan agar pemerintah Indonesia dan Taiwan duduk
              bersama untuk menyikapi calon PMI yang telah memiliki visa (sebelum terkena kebijakan zero
              cost) dan calon PMI yang belum memiliki visa pasca dikeluarkannya kebijakan zero cost.


              Dalam  pertemuan  yang  dilakukan  secara  daring  ini,  Menaker  Ida  juga  menanyakan
              permasalahan sekitar 400 awak kapal Indonesia yang bekerja pada kapal-kapal non-Taiwan yang
              stranded (terdampar) di perairan Taiwan. Ke-400 awal kapal tersebut hingga kini belum dapat
              pulang ke Tanah Air, dikarenakan belum adanya izin otoritas berwenang di Taiwan untuk sign
              off (keluar) dari Taiwan.

              Menaker  Ida  Fauziyah  menambahkan,  Pemerintah  Indonesia  sangat  menaruh  perhatian
              terhadap kasus-kasus awal kapal Indonesia di luar negeri dan berharap permasalahan ini dapat
                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9