Page 8 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2021
P. 8

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengatakan, pada prinsipnya,
              pekerja  di  wilayah  yang  menerapkan  PPKM  level  4  dan  3  bisa  mendapatkan  BSU.  Dengan
              membuka ruang kepada pekerja dengan gaji UMK di atas Rp 3,5 juta, cakupan penerima BSU
              bisa lebih luas.

              Ia optimistis target penerima sebanyak 8 juta bisa tercapai. BSU akan diberikan ke 167 wilayah
              kabupaten/kota yang menerapkan PPKM level 4 dan 3 di 28 provinsi. ”Intinya adalah para pekerja
              yang  paling  terdampak  PPKM,  supaya  bisa  menghindari  potensi  pemutusan  hubungan  kerja
              (PHK),” katanya saat dihubungi, Kamis (29/7/2021).

              Sebelum ini, ada kekhawatiran di kalangan pekerja dan pengusaha bahwa penerima BSU hanya
              mereka yang diupah Rp 3,5 juta ke bawah. Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek)
              Mirah  Sumirat  menilai,  dengan  kriteria  itu,  tidak  semua  pekerja  terdampak  bisa  mengakses
              bantuan. Penerima bantuan kemungkinan terbatas pada pekerja di luar Jabodetabek yang UMP-
              nya di bawah Rp 3,5 juta per bulan (Kompas, 29/7/2021).

              Sektor tertentu

              Menurut Anwar, penerima BSU diutamakan pekerja di sektor usaha industri barang konsumsi,
              transportasi, aneka industri, properti dan real estat, serta perdagangan dan jasa (kecuali jasa
              pendidikan  dan  kesehatan).  Sejumlah  sektor  itu  dinilai  paling  terdampak  selama  pengetatan
              PPKM.

              Terkait pekerja formal dan informal yang tak bisa mendapat BSU karena tidak terdaftar di BP
              Jamsostek, ada bantuan sosial lain yang bisa ditempuh. Pekerja bisa mendaftar program Kartu
              Prakerja atau bantuan lain. ”Idealnya semua bisa dapat bantuan. Namun, tak hanya dari satu
              sisi, ada bantuan lain yang disediakan pemerintah,” ujarnya.

              Secara terpisah, Deputi Direktur Bidang Humas dan Antarlembaga BP Jamsostek Irvansyah Utoh
              Banja  mengatakan,  BP  Jamsostek  sudah  mulai  menyiapkan  data.  Menurut  rencana,  Jumat
              (30/7/2021)  ini,  BP  Jamsostek  akan  menyerahkan  data  calon  penerima  BSU  tahap  pertama
              kepada Kementerian Ketenagakerjaan.

              Sementara  itu,  Direktur  Utama  BP  Jamsostek  Anggoro  Eko  Cahyo  mengatakan,  pengalaman
              penyaluran BSU tahun 2020 membantu pihaknya menyajikan data dengan lebih baik. Tahun lalu,
              pihaknya menyerahkan data 12,4 juta pekerja dari sekitar 413.000 perusahaan ke pemerintah.
              Namun, dalam proses verifikasi dan validasi akhir, ada beberapa calon penerima yang akhirnya
              dicoret lantaran tidak sesuai dengan kriteria penerima.

              Tahun  lalu,  validasi  dilakukan  tiga  tahap.  Pertama,  validasi  eksternal  dengan  bank  untuk
              mengecek  validitas  nomor  rekening  peserta.  Kedua,  validasi  internal  BP  Jamsostek  dengan
              mengacu  kriteria  penerima  di  permenaker.  Ketiga,  validasi  internal  melalui  pengecekan
              kesamaan identitas nomor rekening dengan kepesertaan peserta di BP Jamsostek.

              Anggoro meminta perusahaan untuk memastikan pekerjanya sudah terdata dengan baik dan
              lengkap  guna  memperlancar  proses  penyaluran  bantuan.  Pekerja  bisa  mengecek  status
              kepesertaannya di BP Jamsostek melalui aplikasi. Mereka bisa juga bertanya ke perusahaan.













                                                            7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13