Page 101 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 101

TUNTUT KENAIKKAN UMP, BURUH DATANGI KANTOR GUBERNUR SUMSEL

              PULUHAN  buruh  mendatangi  Kantor  Gubernur  Sumatra  Selatan,  Rabu  (11/11).  Mereka
              melakukan aksi unjuk rasa terkait dengan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang sudah
              dikeluarkan Pemprov Sumsel beberapa waktu lalu.

              "Kami datang ke Kantor Gubernur Sumsel untuk mempertanyakan mengenai UMP yang tidak
              naik pada tahun ini. Dan harapan kami Pemprov Sumsel terkhusus Gubernur Sumsel untuk bisa
              menaikkan besaran UMP seperti lima provinsi lain di Indonesia," ujar Ketua DPD Konfederasi
              Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Sumsel, Abdullah Anang.

              Dalam tuntutannya, para buruh menolak Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumsel tentang UMP
              2021  yang  memastikan  tidak  ada  kenaikan  UMP  pada  tahun  2021  atau  tetap  sebesar
              Rp3.043.111 per bulan.

              "Kami menilai SK UMP yang dikeluarkan oleh Gubernur Sumsel itu sangat merugikan buruh,
              dimana mereka sangat membutuhkan tunjangan hidup ditambah lagi dalam kondisi pandemi
              Covid19 saat ini," ujar Abdullah Anang.

              Ia  mengatakan,  selain  menolak  SK  Gubernur  Sumsel  tentang  UMP  2021  pihaknya  juga
              menyampaikan beberapa tuntutan. Para buruh meminta Presiden untuk menerbitkan PERPPU
              Pembatalan  UU  Cipta  Kerja  atau  Omnibus  Law.  Kedua,  menuntut  Gubernur  Sumsel  untuk
              menaikan UMP 2021. Ketiga, menuntut pembahasan Upah Minimum Sektoral Provinsi Sumsel.

              "Yang terakhir atau yang keempat yaitu menuntut pihak PPNS Sumsel untuk melaksanakan tugas
              pokok dan penyelesaian kasus ketenagakerjaan di Provinsi Sumsel," jelasnya.

              Gubernur Sumsel Herman Deru yang menerima aksi buruh tersebut mengatakan, sebagai kepala
              daerah masih mengkaji kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) di Sumsel. "Kita tidak kalah dengan
              provinsi lain soal UMK, sedang dikaji karena pemberlakuan UMK baru pada 1 Januari nanti,"
              katanya.

              Deru  menyebutkan,  pihaknya  telah  menyetujui  kenaikan  UMP  meski  di  satu  sisi  belum
              menyetujui kenaikan UMK di tiap kabupaten kota di Sumsel. Hal ini karena dia belum menerima
              rincian  angka  Kebutuhan  Hidup  Layak  (KHL)  bagi  pekerja  di  wilayah  kabupaten  dan  kota di
              Sumsel.

              Menurutnya, penetapan KHL baru di setiap daerah pasti bervariasi atau tidak sama. Namun, jika
              KHL ditentukan pada indeks tertentu tapi UMR tidak mengikuti maka kebijakan kenaikan UMK
              tetap menjadi kewenangannya sebagai kepala daerah.

              "Tidak perlu khawatir saya tetap bersama kalian. Saya tidak pernah meninggalkan kalian. Selama
              kita hidup dalam ekosistem bahwa antara buruh, dan korporasi harus jalan seimbang Tanpa
              butuh korporasi tidak berjalan. Begitu pula sebaliknya buruh ingin perusahaan survive dalam
              kondisi Covid-19," pungkasnya.
















                                                           100
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106