Page 107 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 107

SERIKAT BURUH TOLAK IKUT GARAP PP PENGUPAHAN DAN JKP

              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ) Said Iqbal mengaku pihaknya tak ikut
              dalam  perundingan  (RPP)  turunan  dari  klaster  ketenagakerjaan  UU  Cipta  Kerja  dengan
              Kementerian Ketenagakerjaan dan unsur pengusaha.

              Pasalnya, sejak awal ia telah menyatakan sikapnya menolak UU Ciptaker yang sudah disahkan
              menjadi UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja ini.

              "KSPI tidak mau ikut karena kami menolak UU Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja, sehingga
              tidak mungkin ikut membahas peraturan turunannya," katanya kepada CNNIndonesia.com pada
              Rabu (11/11).

              Tak  hanya  KSPI,  secara  terpisah  Anggota  Dewan  Pengupahan  Nasional  (Depenas)  sekaligus
              Presiden  Aspek  Indonesia  Mirah  Sumirat  menyatakan  tak  ambil  bagian  dari  perundingan
              tersebut.

              Ia mengatakan sejak awal Aspek sudah tak setuju dengan keberadaan uu sapu jagat, karena itu
              pihaknya tak akan ambil kue dalam seluruh hal yang berkaitan dengan UU Ciptaker, termasuk
              penyusunan aturan turunannya.

              "Dari awal organisasi saya tidak setuju tentang keberadaan UU Omnibus Law Ciptaker. Atas hal
              tersebut maka kami tidak masuk ke semua hal yang terkait dengan pembahasan RPP-nya," jelas
              Mirah.
              Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan tengah menyusun empat rancangan
              peraturan pemerintah (RPP) turunan dari klaster ketenagakerjaan UU Cipta Kerja.

              Keempat RPP tersebut adalah RPP tentang Pengupahan, RPP tentang Tenaga Kerja Asing, RPP
              tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, dan RPP tentang Jaminan Kehilangan Pekerjaan.

              "Minggu lalu kami sudah memulai menyertakan SP/SB (kaum buruh), teman-teman Apindo Kadin
              untuk sama-sama membahas rpp. Ada 4 rpp yang kami siapkan, sekarang sedang dalam proses
              penyusunan rpp," katanya seperti dikutip dari rilis, Rabu (11/11).

              Ida  bilang  Kemenaker  diberi  3  bulan  untuk  menyelesaikan  aturan  turunan  tersebut.  Karena
              keterbatasan  waktu,  ia  bilang  pihaknya  berusaha  untuk  memaksimalkan  forum  dialog  agar
              segera menyelesaikan perumusan tersebut.

              Ida  menjamin  pemerintah  terbuka  dalam  membahas  beleid  tersebut.  Pihaknya  juga  terus
              membuka  pintu  dialog  dengan  berbagai  lapisan  masyarakat,  termasuk  unsur  serikat
              pekerja/serikat buruh maupun pengusaha dalam pembahasan yang dilakukan.

              "Jika konteksnya ketenagakerjaan, maka saya mengajak untuk melihat dengan baik Undang-
              undang Cipta Kerja ini. Sesungguhnya kami semaksimal mungkin telah mengakomodasi berbagai
              aspirasi dari teman-teman SP/SB maupun dari pengusaha," tutupnya.
              (wel/agt) window.













                                                           106
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112