Page 98 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 FEBRUARI 2021
P. 98

Pemberi  kerja  atau  perusahaan  harus  mendaftarkan  pekerjanya  jadi  peserta  BPJS
              Ketenagakerjaan,
              "Terkait dengan sanksi, sesuai PP Nomor 86 Tahun 2013, pemberi kerja yang tidak mendaftarkan
              dirinya  dan  pekerjanya  dalam  program  jaminan  sosial  dikenakan  sanksi  administratif  berupa
              teguran tertulis, denda, dan/atau tidak mendapat pelayanan publilk tertentu," ujarnya kepada
              Kompas.com, Kamis (11/2/2021).

              Ida menyebutkan bahwa untuk implementasi JKP tersebut, pemerintah telah mengalokasikan
              modal awal sebesar Rp 6 triliun di APBN 2021 ini.

              "Untuk modal awal, sesuai mandat UU Cipta Kerja, modal awal program JKP yang bersumber
              dari APBN sebesar Rp 6 triliun," ujarnya.

              Sebagaimana  diketahui,  program  JKP  merupakan  program  baru  yang  diatur  dalam  Undang-
              Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Program tersebut akan diatur dalam
              Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) sebagai aturan turunan.

              JKP ini akan menjadi tanggungan pemerintah membayarkan iuran ke BPJS Ketenagakerjaan,
              Nantinya peserta akan mendapatkan manfaat selama 6 bulan jika terkena PHK,

              Besaran manfaat yang akan diterima sebesar 45% dari upah selama 3 bulan, dan 25% pada
              bulan berikutnya.

              Kriteria  Penerima  Penyelenggara  program  JKP  adalah  BPJS  Ketenagakerjaan  yang  berkaitan
              dengan cash benefit dan Kementerian Ketenagakerjaan yang berkaitan dengan pelatihan dan
              mencari kerja.

              Kriteria  PHK  yang  dimaksud  agar  dapat  mendapat  program  JKP  adalah  karena  alasan
              penggabungan/perampingan/efisiensi perubahan status kepemilikan perusahaan.

              Kemudian,  karena  alasan  kerugian,  tutup,  dan  pailit  serta  melakukan  kesalahan  terhadap
              pekerja. "Ini kriteria PHK yang akan mendapatkan JKP," kata Ida dalam rapat kerja dengan
              Komisi IX DPR, Senin (18/1).

              Ida menyebut, program JKP dikecualikan bagi PKWT, pensiun, meninggal dan cacat total.

              Eligibilitas atau ketentuan minimal masa kepesertaan adalah 24 bulan, masa iuran 12 bulan dan
              membayar iuran berturut-turut selama enam bulan.

              Manfaat  diberikan  selama  paling  lama  enam  bulan  dengan  presentase  tertentu  dari  upah
              dilaporkan atau rata-rata upah nasional. "Sumber iurannya dari rekomposisi iuran JKK, modal
              awal dan iuran pemerintah," ucap Ida.

              Ida mengatakan, pelaksanaan program JKP di Indonesia akan sama dengan implementasi JKP
              yang  telah  dilakukan  Malaysia.  Yakni  ada  employment  benefit,  employment  services,  dan
              vocational training dan durasi manfaatnya selama enam bulan.

              Ia  menyebut,  sudah  berkoordinasi  dengan  kementerian/lembaga  terkait  penyusunan  RPP
              tentang  JKP.  Terutama  dengan  kementerian  keuangan  dan  sekarang  sedang  dalam  proses
              finalisasi. Pembahasan draf RPP tentang JKP bersama tripartit juga akan dilaksanakan dalam
              waktu dekat. "Ini baru draf karena kami dalam proses penyusunan RPP nya," ujar Ida.

              PHK yang mendapat program Jaminan Kehilangan Pekerjaan.




                                                           97
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103