Page 211 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JULI 2021
P. 211

Ringkasan

              Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  menyebut  saat  ini  sudah  banyak  karyawan  yang
              dirumahkan akibat penghentian operasional industri saat penerapan PPKM Darurat Jawa - Bali.
              "Kemarin banyak yang dirumahkan, kalau tahun lalu memang parah sekali dan banyak yang di
              PHK," ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani secara virtual, Rabu (21/7/2021).



              PENGUSAHA SEBUT BANYAK KARYAWAN DIRUMAHKAN AKIBAT PPKM DARURAT
              Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  menyebut  saat  ini  sudah  banyak  karyawan  yang
              dirumahkan akibat penghentian operasional industri saat penerapan PPKM Darurat Jawa - Bali.

              "Kemarin banyak yang dirumahkan, kalau tahun lalu memang parah sekali dan banyak yang di
              PHK," ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani secara virtual, Rabu (21/7/2021).

              Namun, Hariyadi mengaku tidak memiliki data jumlah karyawan yang telah dirumahkan selama
              PPKM Darurat diterapkan sejak 3 Juli 2021.

              Ia menyebut, opsi dirumahkan lebih banyak dipilih dibanding melakukan pemutusan hubungan
              kerja (PHK) karena harus memberikan pesangon, jikapun ada PHK maka jumlahnya tidak banyak.

              "PHK  yang  normatif  rasanya  mungkin  tidak  akan  besar,  karena  normatif  kan  harus  dikasih
              pesangon. Kalau dirumahkan ya mungkin iya, kalau kontraknya habis dan tidak diperpanjang ya
              mungkin iya," papar Hariyadi.

              Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memperkirakan ratusan ribu buruh
              bakal kena pemutusan hubungan kerja (PHK), jika PPKM Darurat diperpanjang hingga Agustus
              2021.

              "Potensi ledakan PHK ratusan ribu, jika PPKM Darurat diperpanjang jadi enam pekan. Berarti
              satu bulan setengah, sampai Agustus 2021," tutur Presiden KSPI Said Iqbal.

              Menurut Said, buruh yang berpotensi di PHK yaitu di sektor manufaktur, dan perkiraan angka ini
              hanya untuk wilayah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.
              "Hitungan saya sederhana, angka buruh terpapar Covid-19 itu 10 persen atau sekitar 75 ribu.

              Kalau penyebarannya makin besar, pabrik mau tidak mau tutup dan tidak ada keuntungan, maka
              manajemen memutuskan pengurangan," papar Said.
























                                                           210
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216