Page 208 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JULI 2021
P. 208

"Pengusaha harus mencicil pinyaman, membayar operasional perusahaan dan gaji pegawai,"
              kata Hariyadi dalam diskusi daring, Jakarta, Rabu (21/7/2021).
              Oleh  karena  itu  selayaknya,  kata  Hariyadi,  implementasi  POJK  11/POJK  03/2020  tentang
              Stimulus  Perekonomian  Nasional  sebagai  Kebijakan  Countercyclical  Dampak  Penyebaran
              Coronavirus Disease 2019 perlu diatur.

              "Agar lebih seragam karena kenyataan di lapangan banyak lembaga keuangan yang memberikan
              keringanan yang berbeda-beda," katanya.

              Menurutnya,  perbankan  menerapkan  kebijakan  stimulus  yang  berbeda.  Padahal  pengusaha
              memiliki permasalahan yang cenderung mirip bahkan sama sehingga ketika mendapat stimulus
              yang berbeda, pengusaha tetap mengalami kesulitan keuangan.

              "Misalnya ada yang menerapkan penurunan bunga, perpanjangan jangka waktu, pengurangan
              tunggakan  pokok,  pengurangan  tunggakan  bunga,  penambahan  fasilitas  kredit  atau
              pembiayaan,  konversi  kredit  atau  pembiayaan  menjadi  penyertaan  modal  sementara,"  jelas
              pengusaha itu.

              Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih belum berkahir. Bahkan, pemerintah memutuskan untuk
              memperpanjang  PPKM  Darurat.  Hal  ini  tentunya  harus  dibarengi  dengan  insentif  ataupun
              bantuan dari pemerintah. Salah satu yang tengah digodok yaitu pemberian subsidi gaji.

              Pemerintah dikabarkan akan kembali memberikan subsidi gaji atau bantuan subsidi upah (BSU)
              bagi para pekerja. Saat ini Kementerian Ketenagakerjaan tengah mempersiapkan usulan alokasi
              anggaran untuk program tersebut.

              "Sedang digodok terus (alokasi anggaran dan skema penyaluran BSU)," kata Sekretaris Jenderal
              Kementerian  Ketenagakerjaan,  Anwar  Sanusi  saat  dikonfirmasi  merdeka.com,  Jakarta,  Rabu
              (21/7/2021).

              Hingga kini Kementerian Ketenagakerjaan masih belum mau membeberkan detail anggaran yang
              disiapkan untuk program ini. Termasuk juga dengan skema penyaluran dan sasaran penerima
              BSU tersebut.

              Sebagai  informasi,  tahun  lalu  pemerintah  memberikan  subsidi  gaji  bagi  para  pekerja  yang
              memiliki gaji di bawah Rp 5 juta. Setidaknya program ini telah dinikmati 12,4 juta pekerja yang
              terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan.
              Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan program subsidi ini menelan biaya hingga
              Rp 37,7 triliun. Masing-masing pekerja mendapatkan subsidi Rp 600 ribu per bulan selama 4
              bulan.

              Data penerima bantuan subsidi upah ini diambil dari data BPJS Ketenagakerjaan dengan batas
              waktu  pengambilan  data  sampai  dengan  30  Juni  2020.  Sehingga  hanya  peserta  yang  telah
              terdaftar pada batas waktu tersebut dan memenuhi persyaratan yang berhak sebagai penerima.

              Direktur Utama BP Jamsostek, Agus Susanto, mengungkapkan sejauh ini telah mencatat 700.000
              rekening  pekerja  yang  bergaji  di  bawah  Rp  5  juta.  Dia  menjelaskan  kriteria  cara
              mengklasifikasikan calon penerima bantuan subsidi gaji yakni para pekerja yang terdaftar di BPJS
              Ketenagakerjaan, dan aktif membayar iuran dengan upah di bawah Rp 5 juta.







                                                           207
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213