Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 NOVEMBER 2020
P. 44
ASPATAKI: BANYAK PEMDA BELUM SIAP LATIH PEKERJA MIGRAN
Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (Aspataki) menyebutkan banyak
pemerintah daerah yang belum siap melakukan pelatihan terhadap pekerja migran Indonesia
(PMI).
Padahal, pelatihan PMI menjadi tanggung jawab pemerintah sesuai UU Nomor 18 Tahun 2017
tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
"Sesuai Pasal 39, 40, dan 41 UU Nomor 18 Tahun 2017, pelatihan PMI menjadi tanggung jawab
pemerintah. Padahal, mulai 15 Januari 2021, kita sudah melakukan penempatan PMI dengan
menggunakan skema pembebasan bea penempatan," kata Ketua Umum Aspataki Saiful Mashud,
dalam pernyataannya, di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Saiful dalam pembukaan Rapat Konsultasi Nasional Aspataki sekaligus
pemberian penghargaan "Aspataki Award" di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu.
Sejauh ini, kata dia, Aspataki masih menunggu realisasi pelatihan PMI dari pemerintah, sebelum
penempatan PMI pada 15 Januari 2021.
"Apakah pemerintah akan menghentikan PMI atau mencarikan solusi agar pada 15 Januari 2021
nanti bisa terlaksana," kata Saiful.
Berkaitan dengan kondisi pandemi, Saiful mengatakan bahwa Aspataki sejak awal merebaknya
pandemi COVID-19 sudah mengeluarkan seruan kepada para anggota agar melakukan
serangkaian tes dan memastikan PMI yang dikirim benar-benar sehat.
Sementara itu, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesja (BP2MI) Benny Rhamdani
dalam sambutannya saat membuka Konsultasi Nasional Aspataki mengapresiasi masukan-
masukan dari asosiasi dan terkait pelatihan PMI.
Ia juga menyerukan kepada seluruh perusahaan penempatan PMI agar benar-benar
memperhatikan protokol kesehatan dengan mewajibkan setiap PMI menjalani tes PCR sebelum
diberangkatkan ke negara penempatan.
"Jangan sampai kasus 27 PMI di Taiwan yang diduga positif COVID-19 terulang kembali. BP2MI
mewajibkan seluruh perusahaan melakukan tes PCR terhadap para calon PMI yang mau
ditempatkan," ujarnya.
Ketua Panitia Konsultasi Nasional Aspataki Puji Astuti menjelaskan kegiatan tersebut merupakan
amanat AD/ART Aspataki yang dilakukan secara rutin, termasuk sejumlah penghargaan kepada
pihak-pihak yang dinilai punya kepedulian terhadap PMI diberikan setiap dua tahun sekali, dan
untuk tahun ini ada 19 penghargaan.
"Harapannya, melalui konsultasi dan pemberian penghargaan ini bisa lebih memotivasi anggota
Aspataki untuk terus membenahi tata kelola penempatan PMI," katanya.
43