Page 98 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 SEPTEMBER 2020
P. 98

Sebagai salah satu cara untuk menguranginya adalah dengan mempersiapkan teknisi refrigerasi
              dan AC (RAC) yang kompeten untuk mencegah refrigeran atau zat pendingin terlepas ke udara.
              Menurut  dia,  Indonesia  memerlukan  kira-kira  100.000  teknisi  RAC  untuk  mengurus  unit-unit
              pendingin ruangan yang ada di seluruh Tanah Air dan saat ini sudah ada 10.000 teknisi yang
              terdaftar.

              Sertifikasi itu penting, karena menurut data yang dimiliki oleh KLHK hanya terdapat 2.000 orang
              teknisi  kompeten  yang  telah  tersertifikasi,  padahal  kebutuhan  semakin  meningkat  dengan
              pertambahan rumah tangga dan pusat bisnis yang memakai pendingin udara.

              Selain diterapkan di Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BDLK), KLHK juga bekerja
              sama  dengan  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  agar  skema  sertifikasi  itu  dapat
              diterapkan di balai latihan kerja yang berada di bawahnya.

              "Dengan adanya sertifikasi ini kami jamin pendapatan dari teknisi yang sudah bersertifikat ini
              jauh lebih baik dibandingkan dengan teknisi yang belum bersertifikat," kata Ruandha.

              Dalam kesempatan tersebut, KLHK juga meluncurkan aplikasi MontiR-AC untuk menghubungkan
              teknisi yang sudah bersertifikat dengan calon pengguna.

              Berdasarkan  data  Kementerian  Perindustrian,  pada  2016  terdapat  sebanyak  10  perusahaan
              produsen AC dalam negeri. Pada 2017, kapasitas produksi AC dalam negeri sekitar 1,132 juta
              unit dengan tingkat utilisasi sebesar 69,08%.
              Pada 2019, penjualan produk AC diproyeksikan mencapai 1,2 juta unit.

              Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka AC impor yang tergabung dalam pos tarif
              8415.10.10 dan 8415.10.90 selalu mengalami pertumbuhan dalam 3 tahun terakhir, baik secara
              volume maupun nilai.

              Adapun, pertumbuhan terbesar terjadi pada 2018. Nilai impor AC per 2018 tumbuh 53,09%
              menjadi US$371,22 juta dari realisasi tahun sebelumnya senilai US$242,94 juta. Begitu juga
              dengan volume impor AC pada akhir 2018 juga bertumbuh 49,34% menjadi 70.769 ton.

































                                                           97
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103