Page 91 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 FEBRUARI 2021
P. 91
PENGUSAHA PILIH REKRUT PEKERJA BERPENGALAMAN KETIMBANG GEN Z, INI
ALASANNYA
JAKARTA, : Jumlah pengangguran atau pencari kerja di Tanah Air masih cukup besar, apalagi
pandemi Covid-19 kian menambah jumlah angka pengangguran. Namun demikian, bagi pelaku
usaha, tetap menyaring pekerja yang direkrut. Mereka cenderung enggan merekrut tenaga kerja
yang masuk kategori Z atau Gen Z.
Generasi Z sendiri adalah generasi yang lahir antara pertengahan 1990an hingga 2010.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menuturkan,
pertimbangan utama adalah upah minimum yang terus bertambah. Semisal DKI Jakarta, upah
minimum mencapai Rp 4,2 juta.
"Kalau kita melihat sektor formal, saya khawatirnya berat bagi adik-adik kita yang di Gen Z ya.
Karena upah minimum naiknya juga luar biasa ini jadi masalah. Entry level-nya ketinggian ini,"
katanya secara virtual dalam Indonesia Economic Outlook 2021, Senin (8/2/2021).
"Karena sudah enggak ada orang mau bayar Rp 4,2 juta untuk Gen Z, mending cari orang yang
berpengalaman," sambung Hariyadi.
Dengan kondisi sekarang ini, kata dia, wajar jika Gen Z lebih banyak menjadi wirausaha. "Jadi
yang saya lihat secara harfiah, Gen Z ini nanti akan banyak ke sektor wirausaha. Mereka dipaksa
dalam kondisi saat ini, menciptakan usaha-usaha sendiri. Dan sebetulnya, dari sisi support sudah
cukup, karena ada KUR. Di Undang-Undang Cipta Kerja ini juga diatur kemudahan berusaha,"
ujarnya.
Di sisi lain, Hariyadi mengungkapkan, dari sekian pelatihan atau vokasi yang dilakukan terhadap
calon tenaga kerja, penyerapannya tidak mencapai 20 persen.
"Tantangan terbesar sebetulnya adalah sempitnya lapangan kerja yang ada. Kita sudah berkali-
kali melakukan vokasi pada kenyataannya keterima itu, ini saya enggak ada data real-nya. Tapi
sepintas yang saya crosscheck dari teman-teman dunia usaha tidak sampai dari 20 persen," kata
Hariyadi. kbc 10.
90