Page 140 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 AGUSTUS 2021
P. 140
BPJAMSOSTEK DAN IAPI AJAK AKUNTAN PAHAMI PENTINGNYA JAMINAN SOSIAL
BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek bersama dengan Ikatan Akuntan Publik Indonesia
(IAPI) mengajak para akuntan dapat lebih memahami pentingnya perlindungan jaminan sosial
ketenagakerjaan. Hal itu disampaikan Ketua Umum IAPI Tarkosunaryo melalui webinar bertema
“perlindungan pekerja melalui jaminan sosial ketenagakerjaan dan aspek akuntansi iuran bagi
perusahaan”.
Dalam kegiatan yang disiarkan secara daring tersebut, Tarkosunaryo mengajak seluruh peserta
untuk mamanfaatkan webinar tersebut dapat lebih memahami terkait pentingnya perlindungan
jaminan sosial serta perlakuan akuntansi terkait iuran BPJamsostek.
"Semua profesi pasti memiliki risiko, tidak hanya bagi profesi yang pekerjaannya di lapangan,
tetapi juga bagi pekerja kantoran seperti para akuntan. Para akuntan, baik KAP maupun
auditor/akuntannya, harus menjadi role model perlindungan jaminan sosial. Apalagi jaminan
sosial ini bersifat mandatory, jika belum jadi peserta dan belum melaporkan data dengan benar
maka belum comply dengan regulasi," jelasnya dalam sambutannya.
Direktur Kepesertaan BPJamsostek Zainudin mengatakan BPJamsostek ini memiliki lima program
dan memiliki manfaat yang beragam. Di antaranya perawatan tanpa batas biaya sesuai
kebutuhan medis bagi peserta yang mengalami kecelakaan kerja (JKK). Kemudian, Jaminan Hari
Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kematian (JKm), serta program terbaru Jaminan
Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Tentunya kelima program tersebut memiliki manfaat yang beragam di antaranya perawatan
tanpa batas biaya sesuai kebutuhan medis bagi peserta yang mengalami kecelakaan kerja,
santunan sementara tidak mampu bekerja (STMB) sebesar 100 persen gaji selama 12 bulan
pertama, dan 50 persen untuk bulan selanjutnya hingga sembuh jika peserta dalam masa
pemulihan dan tidak dapat bekerja untuk sementara waktu, serta santunan 48 kali upah terakhir
yang dilaporkan untuk peserta BPJamsostek yang meninggal karena kecelakaan kerja.
Selain itu masih ada juga manfaat berupa santunan kematian sebesar 42 juta bagi peserta yang
meninggal bukan karena kecelakaan kerja, dan beasiswa untuk 2 orang anak mulai dari jenjang
pendidikan dasar (TK) hingga perguruan tinggi maksimal 174 juta.
Sedangkan untuk JKP, ada 3 manfaat yang diberikan yaitu uang tunai, akses informasi pasar
kerja dan pelatihan kerja.
Zainudin juga mengajak seluruh peserta webinar untuk menjadi role model dengan memastikan
program jaminan sosial ketenagakerjaan terlaksana dengan baik di perusahaan-perusahaan
yang sedang diperiksa oleh para akuntan publik, sebab Jamsostek ini merupakan program
mandatori dari negara.
"Saya berharap dengan adanya webinar ini, semakin banyak pekerja dan pemberi kerja yang
paham dan peduli akan pentingnya perlindungan jaminan sosial karena manfaatnya yang
diberikan sangat lengkap dan berguna bagi peserta maupun keluarganya," tutup Zainudin.
Dilain tempat Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Slipi Achmad Fatoni
mengajak kepada seluruh anggota Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) yang ada di Wilayah
DKI Jakarta untuk menjadi peserta BPJamsostek.
“Setiap profesi memiliki resiko yang berbeda-beda, untuk itu saya mengajak kepada seluruh
teman-teman dari Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) yang belum bergabung menjadi
peserta BPJamsostek agar dapat menjadi peserta. Karena melalui program jaminan sosial
BPJamsostek ini teman-teman akan mendapatkan perlindungan jaminan sosial,” ucap
Fatoni.(dkk/jpnn)
139