Page 188 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 188

Persetujuan  itu  saat  Pemprov  DKI  Jakarta  melakukan  rapat dengan pihak  pengusaha  terkait
              kenaikan UMP tahun 2022.
              "Waktu kita rapat di awal dewan pengupahan sejujurnya yang kami terima bahwa semua pihak
              bahkan  pengusaha  dalam  rapat  tersebut  tidak  keberatan  sampai  5  persen,"  ungkapnya  di
              Balaikota DKI Jakarta, Selasa (21/12/2021).

              Namun, setelah itu, pihak dari Kementrian Tenaga Kerja (Kemenaker) mengeluarkan besaran
              kenaikan UMP sekitar 1 persen atau senilai Rp37.700.

              Lalu  pada  19  Desember  2021,  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  mengubah  besaran
              kenaikan UMP menjadi 5,1 persen atau senilai Rp225.660.

              "Waktu  itu  kita  coba  putuskan,  sesuai  dengan  PP  (peraturan  pemerintah).  Setelah  dilihat
              angkanya kecil. Sehingga akhirnya Pemprov, Gubernur mengambil kebijakan untuk memenuhi
              rasa keadilan, maka disesuaikan angkanya sehingga ditingkatkan menjadi 5,1 persen," terang
              Ariza.

              Namun setelah kenaikan UMP direvisi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pihak dari
              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) merasa keberatan dengan besaran kenaikan UMP bahkan
              mengancam akan menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

              "Kalo pengusaha nanti kalo ada keberatan silahkan disampaikan, kita bisa duduk, diskusi dialog,"
              ujar dia. (*).














































                                                           187
   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193