Page 192 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 192

Pemanggilan  tersebut  untuk  menanyakan  apa  yang  menjadi  dasar  bertambahnya  nominal
              pengupahan karyawan DKI tahun depan yang awalnya ditetapkan 0,85 persen atau Rp 38 ribu
              kini direvisi menjadi 5,1 persen atau naik Rp 225.667.

              "Nanti kami Komisi B bakal panggil lagi untuk tanya dasar revisinya," ujar Sekretaris Komisi B
              DPRD DKI dari fraksi PDIP Pandapotan Sinaga di Creative Hall, MBLOC Space, Kebayoran Baru,
              Jakarta Selatan Rabu (21/12).

              Pandapotan mengatakan, ia juga baru mendapatkan laporan bahwa Gubernur Anies Baswesan
              akan merevisi lagi UMP DKI tahun depan. Informasi itu ia dapatkan setelah menghubungi Kepala
              Disnakertransgi DKI Andri.

              "Saya kemarin itu telepon Dinas Tenaga Kerja, malah akan ada revisi lagi," paparnya.

              Dengan  cepat  berubahnya  penetapakan  UMP  ini,  ia  menilai,  Anies  hanya  membuat  gaduh
              masyarakat. Pandapotan pun memandang pengupahan DKI tidak ada kepastian hukum.

              "Jadi  saya  pikir  Anies  ini  mau  menciptakan  kegaduhan  terhadap  rakyatnya.  Kenapa  begitu,
              karena itu akan menciptakan suasana tidak kondusif antara pengusaha dengan buruh," tuturnya.

              Ia menilai, memang ada pelaku usaha yang mampu mengikuti aturan kenaikan UMP sebanyak
              5,1 persen itu. Tapi, ada banyak juga pengusaha yang tak mampu bayar dengan angka tersebut.
              Mengingat saat ini perekonomian masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

              "Tapi bagaimana dengan pengusaha yang tidak mampu? Kan dasar pergub ini kan buat semua
              tenaga kerja," tutupnya.

              (Asp).









































                                                           191
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197