Page 245 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 MARET 2021
P. 245

Ringkasan

              Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah menyebut pandemi COVID-19 menyebabkan kenaikan
              angka pengangguran yang ada di Indonesia. Data BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan ada
              peningkatan jumlah dan tingkat pengangguran yang signifikan akibat dampak pandemi. Pada
              bulan  Agustus  2020  jumlah  pengangguran  mencapai  9,7  juta  orang  dengan  TPT  (tingkat
              pengangguran  terbuka)  sebesar  7  persen,  ada  kenaikan  1,84  persen  dibanding  tahun
              sebelumnya, kata Ida pada pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahun Angkatan
              2021 di BLK Surakarta, Rabu.



              MENAKER SEBUT PANDEMI SEBABKAN KENAIKAN ANGKA PENGANGGURAN
              INDONESIA

              Solo  -  Menteri  Ketenagakerjaan  RI  Ida  Fauziah  menyebut  pandemi  COVID-19  menyebabkan
              kenaikan  angka  pengangguran  yang  ada  di  Indonesia.  "Data  BPS  (Badan  Pusat  Statistik)
              menunjukkan ada peningkatan jumlah dan tingkat pengangguran yang signifikan akibat dampak
              pandemi. Pada bulan Agustus 2020 jumlah pengangguran mencapai 9,7 juta orang dengan TPT
              (tingkat pengangguran terbuka) sebesar 7 persen, ada kenaikan 1,84 persen dibanding tahun
              sebelumnya," katanya pada pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahun Angkatan
              2021 di BLK Surakarta, Rabu.

              Ia  mengatakan  sektor  ketenagakerjaan  di  Indonesia  ikut  terdampak  oleh  adanya  pandemi
              COVID-19 yang berlangsung sejak tahun lalu. "Padahal pada lima tahun sebelumnya kita sudah
              berhasil menurunkan tingkat pengangguran menjadi 4,99 persen pada Bulan Februari 2020,"
              katanya.

              Sementara itu, mengenai angka pengangguran di Jawa Tengah, dikatakannya, berdasarkan data
              dari BPS pada bulan Agustus 2020 menunjukkan ada 1,21 juta orang penganggur. Angka ini naik
              sebesar 396.000 orang dibandingkan tahun sebelumnya.

              "Ada kenaikan tingkat pengangguran cukup besar yaitu 2,04 persen dibanding tahun sebelumnya
              dan diperkirakan ada sekitar 3,97 jutaorang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi di
              Provinsi Jawa Tengah," katanya.
              Ia mengatakan adanya pandemi tentunya menambah tantangan kondisi ketenagakerjaan selain
              dari  tantangan  yang  telah  ada  sebelumnya  yaitu  terkait  kualitas  SDM,  kompetensi,  dan
              produktivitas. Data nasional menunjukkan, dari keseluruhan penduduk yang bekerja, sekitar 57
              persen lebih berpendidikan rendah, yaitu SMP ke bawah dengan kemampuan terbatas.

              "Untuk Provinsi Jawa Tengah angkanya lebih tinggi yaitu persentase penduduk yang bekerja
              dengan  pendidikan  rendah  sebesar  65  persen.  Selain  dari  permasalahan  masih  rendahnya
              pendidikan  dan  'skill'  pekerja,  yang  ditambah  juga  dengan  adanya  dampak  pandemi,  perlu
              diingat bahwa saat ini kita juga berada pada era revolusi industri 4.0 yang berdampak pada
              adanya transformasi di sektor ketenagakerjaan," katanya.

              Untuk bisa menjawab tantangan tersebut, pihaknya berharap seluruh pihak dapat berkolaborasi
              dan bersinergi untuk menyelesaikan permasalahan terkini di sektor ketenagakerjaan.
              "Salah  satunya  adalah  dengan  BLK  menyelenggarakan  pelatihan  yang  bisa  mengantisipasi
              kebutuhan 'skill' dan kompetensi tenaga kerja di masa pandemi dan setelahnya, karena saat ini
              perlindungan  terbaik  bagi  angkatan  kerja  baru  dan  para  pekerja  adalah  perlindungan
              kompetensi. Dengan adanya skill, setiap individu akan punya kemampuan bekerja secara terus-
              menerus  baik  bekerja  untuk  orang  lain  maupun  membuka  lapangan  kerja  baru,  yang  pada
              akhirnya akan mampu berkontribusi meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan," katanya.
                                                           244
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250