Page 173 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 AGUSTUS 2020
P. 173
Judul Buka penempatan pekerja migran, RI bidik devisa Rp3,8 triliun
Nama Media kabarbisnis.com
Newstrend Penempatan PMI
Halaman/URL https://kabarbisnis.com/read/28101648/buka-penempatan-pekerja-
migran-ri-bidik-devisa-rp3-8-triliun
Jurnalis kbc
Tanggal 2020-08-24 18:12:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 7.500.000
News Value Rp 22.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
JAKARTA, : Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, Indonesia berpotensi
mendapatkan devisa Rp3,8 triliun dengan pembukaan kembali penempatan pekerja migran
Indonesia (PMI) ke-14 negara.
BUKA PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN, RI BIDIK DEVISA RP3,8 TRILIUN
JAKARTA, : Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, Indonesia berpotensi
mendapatkan devisa Rp3,8 triliun dengan pembukaan kembali penempatan pekerja migran
Indonesia (PMI) ke-14 negara.
Berdasarkan data dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), jumlah remitansi
pada 2019 mencapai Rp160 triliun dari 3.742.440 pekerja migran Indonesia.
"Merujuk data tersebut, maka calon PMI yang akan berangkat itu 88.973 (orang), maka akan
berpotensi meng hasilkan devisa sekitar Rp3,8 triliun," katanya di Jakarta belum lama ini.
Sebanyak 88.973 calon PMI ini, menurut Ida, siap diberangkatkan dan telah terdaftar di Sistem
Komputerisasi Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Sisko P2MI). "Siap berangkat itu artinya
sudah melalui tahapan-tahapan sebagai syarat untuk bekerja ke luar negeri, mulai registrasi,
pelatihan, uji kompetensi, pemeriksaan kesehatan, hingga mempunyai visa dan lain-lain,"
katanya.
Ida mengatakan, dikaitkan dengan perhitungan ekonomi dari jumlah calon PMI itu, potensi
remitansi yang dihasilkan cukup besar. Dan diharapkan dapat menjadi pengungkit percepatan
pemulihan ekonomi, khususnya di tingkat desa atau daerah asal PMI tersebut.
Sementara hasil survei Bank Dunia bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Bank Dunia
diperkirakan ada sekitar 9 juta PMI bekerja di luar negeri. Adapun 14 negara siap menerima PMI
bekerja tersebut, yakni Aljazair, Australia, Hong Kong, Korea Selatan, Kuwait, Maladewa, Nigeria,
Uni Emirat Arab, Polandia, Qatar, Taiwan, Turki, Zambia, dan Zimbabwe.
172