Page 174 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 AGUSTUS 2020
P. 174

Diketahui, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) membuka kembali penempatan PMI sejak
              diterbitkannya Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 294/2020 yang telah ditandatangani
              pada 29 Juli 2020. Hal ini dilakukan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN).

              Ida  mengatakan,  pembukaan  penempatan  PMI  ini  harus  mengutamakan  protokol  kesehatan
              pencegahan  virus  corona  (Covid-19).  "Guna  mendukung  percepatan  pemulihan  ekonomi
              nasional serta memperhatikan kebijakan beberapa negara penempatan yang sudah membuka
              tenaga kerja asing masuk, maka dipandang perlu untuk membuka kembali kesempatan bagi
              calon pekerja migran Indonesia untuk dapat bekerja di negara tujuan penempatan dengan tetap
              mengedepankan prinsip pelindungan hak-hak pekerja migran serta protokol kesehatan," ujarnya.

              Selanjutnya, diprioritaskan bagi calon PMI yang telah terdaftar di Sisko P2MI, serta calon PMI
              oleh Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang telah memiliki Surat Izin
              Perekrutan Pekerja Migran Indonesia(SIP2MI).

              Menaker menegaskan, pembukaan penempatan pada masa adaptasi kebiasaan baru ini, calon
              PMI tidak boleh dibebankan biaya karena adanya penerapan protokol kesehatan.

              Begitu pula, saat penerapan kebijakan protokol kesehatan ketika PMI tiba dan berada di negara
              tujuan penempatan. Maka dari itu, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Persero disebutkan akan
              menanggung biaya tes Covid-19. "BNI yang siap menanggung biaya protokol kesehatan berupa
              tes PCR di Tanah Air," katanya.

              Ida  juga  mengusulkan  kepada  Menteri  Koordinator  Bi  dang  Pembangunan  Manusia  dan
              Kebudayaan (Menko PMK) dan Menteri Kesehatan untuk menganggarkan biaya tes covid bagi
              PMI di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

              "Saya juga sudah bertemu dengan Pak Menko PMK dan Pak Menkes, kiranya bisa dialokasikan
              anggaran  yang  ada  di  Gugus  Tugas.  Prinsipnya  adalah  tidak  dibebankan  kepada  PMI,  kita
              memenuhi protokol kesehatan," ujarnya.
              Sementara itu, BP2MI telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 14/2020 tentang Petunjuk
              Pelaksanaan  Pelayanan  Penempatan  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI)  pada  Masa  Adaptasi
              Kebiasaan  Baru.  "SE  ini  menindaklanjuti  terbitnya  Keputusan  Menteri  Ketenagakerjaan
              (Kepmenaker) Nomor 294/ 2020 tentang Pelaksanaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia
              pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam keterangan
              tertulis, Selasa (4/8/2020).

              Adapun, menurut Benny, SE tersebut disusun sebagai upaya pelindungan bagi calon PMI yang
              akan bekerja di negara tujuan penempatan pada masa adaptasi kebiasaan baru. SE tersebut
              juga  sebagai  petunjuk  yang  mengatur  pelaksanaan  pelayanan  penempatan  PMI  pada  masa
              adaptasi kebiasaan baru yang wajib dilaksanakan penyelenggara pelayanan PMI.

              Benny menuturkan, terdapat beberapa poin penting dalam SE tersebut, antara lain memastikan
              aspek keselamatan jiwa para PMI di atas segala-galanya sebagai wujud kehadiran negara untuk
              memberikan perlindungan menyeluruh bagi PMI. Kemudian, memastikan setiap tahapan proses
              penempatan  mematuhi  protokol  kesehatan  secara  ketat.  "Dan  memastikan  tidak  adanya
              pembebanan biaya pemeriksaan PCR kepada CPMI/PMI," terang Benny.

              kbc  10.








                                                           173
   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179