Page 323 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 AGUSTUS 2020
P. 323
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan
bahwa Kalbar merupakan pintu masuk dan keluar tenaga kerja migran, sehingga rawan
terjadinya penyelundupan TKI ilegal. Dan perlu adanya penanganan yang serius dari satgas
pemberantasan pekerja migran ilegal.
"Keberangkatan para pekerja migran Indonesia yang ilegal ini lebih banyak dilakukan oleh
sindikat, para sindikat ini komplotan yang memiliki modal yang diduga dibekingi oknum-oknum
yang memiliki kekuasaan. Tapi, siapapun oknum-oknum tersebut yang berkomplot mendapatkan
uang dengan cara kotor adalah musuh negara," kata Benny Rhamdani kepada .co.id di
Pontianak pada Senin, 24 Agustus 2020.
Ia mengatakan, bahwa oknum-oknum yang hanya berorientasi mendapatkan keuntungan adalah
pengkhianat negara. Dan negara tidak boleh kalah, negara harus hadir dalam menghadapi
sindikat pengiriman migran ilegal. Dan untuk memberantas migran ilegal BP2MI sudah
membentuk satgas pemberantasan migran ilegal.
"Saya berharap, satgas pemberantasan migran ilegal yang sudah dibentuk bisa bekerja efektif
dengan semua stakholder yang ada di daerah. Baik kepolisian,TNI dan masyarakat," kata
Benny.
Lebih lanjut, kata Benny, penempatan tenaga kerja migran Kalbar ada 100 ribu, namun yang
bermasalah hampir 3.000 orang. Dan Kalbar tercatat daerah yang rawan terjadinya pengiriman
tenaga kerja migran ilegal. "Saya meminta kepada UPT BP2MI Kalbar untuk melakukan
penekanan kepada tenaga kerja dengan cara yang legal," ujarnya.
Dia pun mengatakan, jumlah pekerja migran Indonesia ada 3,7 juta yang terdata di dalam
sistem, dan data yang ada di World Bank secara keseluruhan ada 9 juta. Kemudian ada 5,3 juta
yang berangkat secara ilegal di 150 negara di dunia," ujarnya. (ren).
322