Page 140 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 DESEMBER 2020
P. 140
Judul Besok, Buruh Kembali Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja di 18 Daerah
Nama Media viva.co.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.viva.co.id/berita/nasional/1335053-besok-buruh-kembali-
unjuk-rasa-tolak-uu-cipta-kerja-di-18-daerah
Jurnalis Daurina Lestari
Tanggal 2020-12-28 15:36:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
positive - Said Iqbal (ketua KSPI) Aksi besok sudah ada pemberitahuan ke pihak kepolisian dan
kami pastikan protokol kesehatan itu wajib
positive - Said Iqbal (ketua KSPI) Jaga jarak, gunakan masker, dan setiap orang wajib membawa
hand sanititizer. Setiap 15 menit cuci tangan sendiri pakai hand sanitizer sendiri
negative - Said Iqbal (ketua KSPI) Untuk itu akan ada aksi dan kami akan menyuarakan dua isu,
yakni batalkan omnibus law UU Cipta kerja dan tentunya, yang kedua, naikkan UMSK 2021
Ringkasan
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ), Said Iqbal, mengatakan para buruh
akan kembali melakukan unjuk rasa menolak undang-undang Cipta Kerja besok, 29 Desember
2020. Dia mengatakan pihaknya telah menyampaikan surat pemberitahuan kepada pihak
kepolisian terkait aksi unjuk rasa tersebut.
Keputusan kembali menggelar aksi lantaran isu omnibus law dinilai KSPI tenggelam dengan
adanya isu lainnya seperti reshuffle kabinet, hingga kasus korupsi yang menjerat pejabat tinggi
beberapa waktu lalu.
BESOK, BURUH KEMBALI UNJUK RASA TOLAK UU CIPTA KERJA DI 18 DAERAH
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ), Said Iqbal, mengatakan para buruh
akan kembali melakukan unjuk rasa menolak undang-undang Cipta Kerja besok, 29 Desember
2020. Dia mengatakan pihaknya telah menyampaikan surat pemberitahuan kepada pihak
kepolisian terkait aksi unjuk rasa tersebut.
Keputusan kembali menggelar aksi lantaran isu omnibus law dinilai KSPI tenggelam dengan
adanya isu lainnya seperti reshuffle kabinet, hingga kasus korupsi yang menjerat pejabat tinggi
beberapa waktu lalu.
139