Page 189 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2020
P. 189
Title 1.582 PEKERJA DI TANGSEL KENA PHK IMBAS CORONA
Media Name okezone.com
Pub. Date 13 April 2020
https://megapolitan.okezone.com/read/2020/04/13/338/2198689/1-582-peke rja-di-
Page/URL
tangsel-kena-phk-imbas-corona
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
TANGERANG SELATAN - Pandemi Corona virus disease-2019 (Covid-19) berimbas
pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal di Tangerang Selatan
(Tangsel). Tercatat data yang masuk ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Disnaker) hingga Senin (13/4/2020), ada 1.582 pekerja terkena PHK. Sekretaris
Disnakertrans, Yantie Sari mengungkapkan, sampai pagi tadi laporan PHK yang
masuk mencapai 1.582 kasus. Jumlah ini melonjak drastis berkali lipat dari tahun-
tahun sebelumnya.
"Biasanya enggak ada PHK. Tahun-tahun lalu kan enggak ada kasus PHK yang
lonjakan ribuan begini. Paling adanya tutup, paling adanya perselisihan, relokasi.
Angkanya paling puluhan, bukan PHK begini," katanya kepada Okezone .
Data tersebut dicek berdasarkan akses nama lengkap disertai alamat, serta alamat
perusahaan. Berdasarkan data Disnakertrans para pekerja yang mengalami PHK
berasal dari 27 perusahaan, di antaranya outsourcing , ritel, dan restoran.
"Paling banyak itu outsourcing , seperti OB ( office boy ) dan satpam. Persentasenya
di atas 50 persen," ucapnya.
Ia menjelaskan, seluruh pekerja yang di-PHK itu sangat berharap bisa menerima
kartu prakerja. Namun sebagian dari mereka belum melengkapi berkas, sehingga
proses verifikasi dari Provinsi Banten belum bisa dilakukan.
"Kemarin ada yang harus dibalikin lagi, karena datanya kurang lengkap. Jadi
memang mereka yang terkena PHK itu harus melapor ke kita, setelah berkas
lengkap kita kirim ke provinsi untuk diverifikasi. Jika sudah sesuai, baru dikirim ke
Kementerian untuk didata lebih lanjut menerima kartu prakerja," katas Yantie.
Terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangsel,
Gusri Effendi menjelaskan, ada sekitar 20 ribu orang yang menggantungkan
nasibnya bekerja di sektor kepariwisataan. Dari jumlah itu, 75 persen berstatus
pekerja lepas atau outsourcing dan paruh waktu.
"Di hotel dan restoran ada pegawai tetap, lepas, dan paruh waktu. Saya perkirakan,
kalau 20 ribu orang yang bergantung kerjanya di restoran dan hotel, 75 persen itu
pegawai lepas. Sebagian besar sudah dirumahkan," tuturnya.(erh).
Page 189 of 210.