Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 84
58% PESERTA RASAKAN MANFAAT PROGRAMKARTU PRAKERJA
Manajemen Pelaksana Program (Project Management Officer/PMO) Kartu Prakerja menyatakan,
58% dari total 5,6 juta peserta mengaku mendapat manfaat dari keikutsertaan di tengah
pandemi Covid-19. Bila dirinci 11% sebelumnya menganggur menjadi bekerja dan 47% bisa
mempertahankan pekerjaannya atau tetap bekerja.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana PrograMKartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari
mengungkapkan, 13% peserta atau sebanyak 728. 000 orang yang sebelumnya tidak memiliki
inklusi keuangan kini menjadi inklusif dengan memiliki e-wal-let atau rekening bank.
"Jadi kita dapat mengatakan bahwa kartu prakerja membantu mempertahankan status
pekerjaan dan mengurangi pengangguran," ucap Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana
PrograMKartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari dalam Seminar Kartu Prakerja pada Rabu (14/10).
Denni mengatakan, pelaksanaan program ini sudah tepat sasaran untuk peserta yang masih
berusia muda, berstatus menganggur, pekerja informal dan berpendaapatan rendah. Hasil
survey evaluasi kartu prakerja menunjukkan 87% peserta masih menganggur, 79% peserta
berusia 18 sampai 35 tahun, 87% berada pada tingkat pendidikan SMA ke atas, 81% dari peserta
yang bekerja merupakan pekerja informal, dan 79% peserta memiliki tanggungan.
"Kita bisa lihat bahwa pendapatan mereka rata-rata hanya Rp 1,3 juta, sehingga dana insentif
sebesar Rp 600 ribu itu membantu. Kemudian 79% peserta punya tanggungan, jadi tidak
semuanya single. Artinya, dia bisa membantu keluarga juga," ucapnya.
Ia mengatakan, pelatihan dinilai bermanfaat karena untuk skilling, reskilling, dan upskill-ing.
Lebih dari 85% dikatakan meningkatkan kompetensi baik skilling, reskilling, serta up-skilling
sedangkan 73% peserta belum pernah mendapatkan pelatihan/kursus sebelumnya. Rata-rata
ada dua jenis pelatihan yang dipilih peserta sementara rating pelatihan dalam prograMKartu
prakerja rata-rata 4,8 dari 5. Data lain menunjukkan 92% melampirkan sertifikat prakerja untuk
mendaftar pekerjaan. Ra-ta-rata harga pelatihan non paket yang dibeli peserta sebesar Rp 259.
798.
"Peserta memilih pelatihan yang memiliki tarif Rp 45 ribu, . sepertinya pelatihan yang biayanya
kecil. Tetapi ketika itu dilakukan kolaborasi akan besar harganya," ucapnya.
Data pihak manajemen pelaksana prograMKartu prakerja menunjukkan insentif digunakan untuk
membeli kebutuhan pokok; 96% dipakai untuk membeli bahan pangan, 75% untuk membayar
listrik, 67% untuk membeli bensin/solar, 65% dipakai untuk pulsa atau paket internet, dan 57%
untuk transportasi.
"Insentifnya digunakan untuk membeli bahan pokok, membeli bahan makanan, untuk bayar
listrik, kemudian untuk usaha permanen," tutur Denni.
Melengkapi PrograMKL
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan,
program ini melengkapi program pelatihan yang sudah dijalankan oleh Kementerian/Lembaga
(KL) lain. Adapun pemerintah ingin memberikan lebih banyak opsi untuk inovasi dengan cara
digital. PrograMKartu prakerja ini direncanakan sebelum pandemi Covid- 19 dan pada masa
pandemi transformasi digital dipercepat dan diperluas.
"Prakerja telah hadir dengan metode berbeda, melengkapi jenis pelatihan yang sudah ada.
Pelatihan menjadi lebih praktis, dunia kerja bersifatnya dinamis sehingga kemampuan juga harus
selalu ditingkatkan," ucapnya, (ark)
83