Page 12 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 FEBRUARI 2021
P. 12
dimilikinya," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya
Manusia (Pusdiklat SDM) Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri, di ruang kerjanya, Jumat (19/2).
Zuhri memaparkan contoh kondisi ketenagakerjaan Indonesia yang masih membutuhkan
perbaikan. Di tingkat ASEAN, kata dia, level Indonesia masih di urutan empat untuk urusan
produktivitas. Teratas adalah Singapura, disusul Malaysia, dan Thailand. Di bawah Indonesia ada
Vietnam. "Tapi bisa saja Vietnam mencuri di tikungan kalau kita tidak pernah serius memikirkan
persoalan ketenagakerjaan ini sebaik mungkin.
'bisa mengambil peran menyiapkan SDM yang kompeten,5' ujar Zuhri yang juga menjabat Ketua
Dewan Pengawas Badan Penyelelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan periode 2021-
2026.
Tekad melahirkan SDM yang lebih cerdas dan unggul ini sekaligus merespons visi misi Presiden
Joko Widodo yang menjadikan pembangunan SDM sebagai prioritas utama pada periode kedua
pemerintahannya.
Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah juga telah menyusun strategi pembangunan ketenagkerjaan
yang diberi tajuk "9 Lompatan Besar".
Lompatan pertama adalah Reformasi Birokrasi. Menurut Zuhri, reformasi bertujuan agar birokrasi
bisa berjalan efektif, berdaya guna, serta tidak mencerminkan feodalisme dan kesan tidak
produktif. Lompatan kedua yakni Pengembangan Ekosistem Digital. Menurutnya, di era Revolusi
Industri 4.0 digitalisasi sudah menjadi karakter.
Lompatan ketiga adalah Transformasi BLK (Balai Latihan Kerja). Di Nawacita Presiden Jokowi,
kata Zuhri, peningkatan kualitas SDM tidak diletakkan pada pendidikan formal semata, tapi juga
pelatihan, vokasi. Vokasi ada dua, yaitu pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi. Kemnaker lebih
kepada domain pelatihan.
Lompatan keempat adalah Link and Match. Zuhri menyebutkan persoalan lama ketika demand
and supply tenaga kerja sering tidak nyambung. Masalah ini dipicu oleh dunia pendidikan dan
dunia pelatihan yang kurang adaptif terhadap demand yang berkembang di tengah perubahan.'
Lompatan kelima, adalah Transformasi Perluasan Kesempatan Kerja. Lompatan keenam adalah
Pengembangan Talenta Muda. Zuhri' mengingatkan bahwa Generasi Z dengan generasi
sebelumnya itu sangat berbeda, baik pemikirannya, maupun cara melihat peluang. "Talenta
muda ini harus kita wadahi, apalagi kita masuk dalam bonus demografi di mana 60% orang kita
itu usia produktif," lanjutnya.
Lompatan ketujuh adalah Perluasan Pasar Kerja Luar Negeri. Kemnaker ke depan punya
komitmen tidak sekadar mengirim pekerja keluar negeri untuk berkerja di sektor domestik saja,
tapi juga sektor lain yang membutuhkan skill.
Lompatan kedelapan adalah Visi Baru Hubungan Industrial. "Ini soal bagaimana menciptakan
komunikasi.yang baik dan efektif, tidak hanya melibatkan tiga pihak, yakni pemerintah,
pengusaha, dan pekerja, melainkan juga perlu pelibatan masyarakat," ujarnya.
Lompatan kesembilan berupa Reformasi Pengawasan. Ini salah sata instrumen untuk
memastikan para pekerja lokal maupun tenaga kerja asing dalam pengawasan, terutama
menyangkut norma kerja, serta pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Kesembilan lompatan tersebut, kata Zuhri, tidak mungkin bisa dilakukan tanpa SDM yang
memadai. Untuk bisa melompat, Zuhri meyebut ada lima syarat, yakni punya keberanian,
percaya diri, punya kemampuan, strategi, dan semangat kebersamaan. "Strategi berupa 9
Lompatan itu bisa kita lakukan jika punya cara berpikir yang lima ini," paparnya.
11