Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 FEBRUARI 2021
P. 15
membidangi ketenagakerjaan di seluruh Indonesia. Debat yang memperebutkan trofi Menteri
Ketenagakerjaan ini mengangkat tema "Membangun SDM Ketenagakerjaan Lebih Cerdas Lebih
Unggul".
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDM Ketenagakerjaan Muhammad Zuhri mengapresiasi hasil yang
dicapai salah satu tenaga pengajar pada perguruan tinggi yang dipimpinnya itu. "Kami harap
keberhasilan Faisal sebagai juara nasional debat bisa menginspirasi segenap jajaran Polteknaker.
Semoga menjadi salah satu tolok ukur terkait pengembangan SDM," ujarnya, Jumat (19/2).
Sementara itu, Faisal mengatakan, "SIAP KERJA" merupakan akronim yang merangkum
prasyarat bagi SDM ketenagakerjaan untuk bisa lebih cerdas dan lebih unggul. Diawali "S" yang
berarti "Skill-up". Menurutnya, untuk membangun SDM Ketenagakerjaan yang lebih cerdas dan
lebih unggul diperlukan pengembangan skill atau keterampilan.
Sedangkan "I" adalah "Inovasi". Menurut dia, SDM ketenagakerjaan sudah tidak dapat lagi
bekerja dengan pola lama "business as usual", diperlukan terobosan-terobosan pola kerja baru
yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Adapun "A" berarti "Adaptif". SDM ketenagakerjaan, menurut dia, harus mampu menyesuaikan
diri dan responsif terhadap situasi dan kondisi serta perkembangan,ilmu pengetahuan, teknologi,
informasi, dan komunikasi. "Sedangkan 'P' adalah 'Pelayanan' prima. SDM ketenagakerjaan harus
berorientasi pada pelayanan prima kepada masyarakat, baik dalam tugas fungsinya di kantor
maupun dalam kehidupan social bermasyarakat," kata Faisal, Minggu (21/2).
"K" adalah "Kolaborasi". Faisal mengingatkan bahwa SDM Ketenagakerjaan tidak dapat bekerja
secara parsial dan terkotak-kotak hanya berdasarkan sektoralnya, melainkan harus saling
berkolaborasi dan bersinergi. Sedangkan "E" adalah "Evaluasi". Ini perlu dilakukan secara berkala
untuk memastikan pencapaian. Adapun makna "R" adalah "Rekognisi" atau perlunya pengakuan
atas kinerja yang telah dicapai. "Sementara eJi itu 'Jejaring'. Bekerja keras saja tidak cukup. SDM
Ketenagakerjaan harus bekerja dengan memberdayakan seluruh jejaring yang ada baik internal
maupun eksternal," katanya.
Terakhir adalah "A", yaitu "Agile" atau tangkas. SDM Ketenagakerjaan, menurut dia, harus
memiliki sifat tanggap dan tangkas. Juara II dalam debat virtual tersebut yakni Wahyu Suprapti
dari Pusat Diklat SDM Ketenagakerjaan dan Juara III Muhammad Aiza Akbar dari Direktorat
Pencegahan dan Penyelesaian PHI Kemnaker RI. myamin
14

