Page 20 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 FEBRUARI 2021
P. 20

Muhadjir mengungkapkan, dalam surat keputusan bersama (SKB) sebelumnya terdapat 7 hari
              cuti bersama. Setelah ditinjau ulang, cuti bersama diputuskan untuk dipangkas. "Dari semula 7
              hari menjadi hanya 2 hari," ujarnya.

              Cuti  bersama  tahun  ini  yang  dipangkas  sebanyak  5  hari.  Yakni,  12  Maret  (Isra  Mikraj  Nabi
              Muhammad  SAW);  17, 18,19  Mei  (Idul  Fitri); dan  27  Desember  (Natal).  Sementara  itu,  cuti
              bersama yang tetap ada: 12 Mei (Idul Fitri) dan 24 Desember (Natal).

              Muhadjir menjelaskan, cuti satu hari menjelang Idul Fitri dan satu hari menjelang Natal bertujuan
              memudahkan  Polri  dalam  mengelola  pergerakan  masyarakat.  "Jangan  sampai  terjadi
              penumpukan pada satu hari. Itu justru berbahaya," ungkapnya.

              Menurut dia, ada beberapa alasan pengurangan libur tersebut. Antara lain, kurva peningkatan
              Covid-19 belum melandai sesuai dengan target Kemudian, mengurangi risiko kecenderungan
              kenaikan kasus positif Covid-19 saat libur panjang yang disertai dengan mobilitas tinggi.

              Padahal, saat ini program vaksinasi sedang berjalan. "Karena itu, pemerintah perlu meninjau
              kembali cuti bersama yang berpotensi mendorong terjadinya arus pergerakan orang sehingga
              penularan  meningkat,"  papar  mantan  menteri  pendidikan  dan  kebudayaan  (Mendikbud)
              tersebut.

              Ditemui seusai rapat, Tjahjo mengemukakan hal yang sama. Menurut dia, cuti bersama dikurangi
              untuk meminimalkan potensi mobilitas orang. Sejak awal dia mengimbau aparatur sipil negara
              (ASN)  dan  keluarganya  agar  tidak  mudik.  Kecuali,  ada  keperluan  mendesak.  Itu  pun  harus
              mendapat izin dari pejabat yang berwenang.

              Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya sempat menyinggung soal libur panjang. Khususnya
              kaitan  libur panjang  dengan  peningkatan kasus  Covid-19.  Dia  menjelaskan,  dari  empat  libur
              panjang  yang  sudah  ada,  semuanya  memicu  kenaikan  kasus  Covid-19  lebih  dari  40  persen.
              "Jangan  diulang.  Kita  sudah  empat  kali  mengalami  (kenaikan  kasus  Covid-19  setelah  libur
              panjang, Red)," jelasnya. (mia/wan/c7/oni)






































                                                           19
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25