Page 134 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 FEBRUARI 2021
P. 134

pemenuhan hak tersebut kepada pekerja," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenaker Anwar
              Sanusi, dihubungi Kompas.com, Senin (22/2/2021).
              Namun, apabila terdapat tunggakan iuran BPJS Ketenagakerjaan bukan berarti hak pekerja yang
              memenuhi syarat atas manfaat JKP menjadi tidak terpenuhi.

              "Dalam batas tunggakan tertentu, BPJS Ketenagakerjaan yang akan membayar manfaat JKP,"
              ujar Anwar.

              Dalam Pasal 16 ayat 1 PP No.36/2021 disebutkan bahwa dalam hal pelaksanaan rekomposisi
              iuran  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  11  ayat  5  menagalami  keterlambatan  maka
              pemerintah pusat tidak membayarkan iuran.

              Rekomposisi  yang  dimaksud  adalah  iuran dari  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  (JKK)  dan  Jaminan
              Kematian (JKM) yang menjadi sumber dana Jaminan Kehilangan Pekerjaan.
              Sebagaimana  diketahui,  JHT  menjadi  program  pelengkap  di  BPJS  Ketenagakerjaan,  setelah
              adanya Jaminan Hari Tua (JHT), JKK, JKM, dan Jaminan Pensiun.

              Apalagi pemerintah mengklaim JKP ini bakal memberikan manfaat lebih kepada pekerja/buruh
              yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) terutama, berupa uang tunai, akses pasar kerja,
              dan pelatihan kerja.

              Namun, untuk mendapatkan manfaat JKP, perusahaan harus mendaftarkan pekerja/buruhnya
              menjadi  peserta  BPJS  Ketenagakerjaan,  paling  lama  30  hari  sejak  mempekerjakan  pekerja
              tersebut.













































                                                           133
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139