Page 190 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 190

"Indonesia dan Malaysia akan melakukan integrasi sistem IT untuk implementasi OCS, serta akan
              melakukan pertemuan teknis guna membahas proses bisnis OCS," katanya.
              Kedua, Konsep One Maid One Task. Dalam konsep ini. Malaysia mengusulkan agar 1 orang PMI
              domestik akan bekerja pada satu keluarga dengan jumlah anggota keluarga maksimal 6 orang.

              "Deskripsi pekerjaan PMI tersebut akan tertera secara rinci dalam dokumen perjanjian kerja,"
              ucap Anwar.

              Ketiga, standar minimum gaji bagi pekerja migran Indonesia (PMI) sektor domestik di Malaysia.
              "Indonesia mengusulkan agar standar minimum gaji bagi PMI sebesar RM 1,500, " ujar Anwar
              Sanusi.

              Keempat,  asuransi  bagi  pekerja  PMI  sektor  domestik  di  Malaysia.  Malaysia  telah
              mengamandemen aturan terkait asuransi sehingga kepesertaan asuransi juga mencakup pekerja
              migran sektor domestik.

              Kelima,  perpanjangan  izin  kerja  dan  kontrak  kerja.  Malaysia  saat  ini  memiliki  program
              REKALIBRASI  sehingga  pemberi  kerja  bisa  mendaftarkan  pekerja  migrannya  yang  berstatus
              illegal  untuk  memperoleh  izin  kerja  sehingga  pekerja  migran  tersebut  dapat  berubah  status
              menjadi pekerja legal.

              Lebih lanjut, Indonesia meminta agar ada tindakan tegas dari Pemerintah Malaysia kepada para
              pemberi kerja di negara tersebut yang secara sengaja mempekerjakan PMI Domestik secara
              ilegal Keenam, pemeriksaan kesehatan PMI.

              Anwar juga mengatakan Indonesia mengusulkan agar pemeriksaan kesehatan dilakukan hanya
              satu kali, yaitu sebelum keberangkatan ke Malaysia untuk mengurangi beban biaya penempatan.

              "Mengingat saat ini pemeriksaan kesehatan dilakukan dua kali, yaitu sebelum keberangkatan ke
              Malaysia dan setelah ketibaan PMI di Malaysia," ujar Anwar Sanusi.
              Ketujuh,  akses  kekonsuleran.  Malaysia  menjamin  bahwa  Perwakilan  RI  memiliki  akses
              kekonsuleran  kepada  PMI  di  Malaysia  dan  Indonesia  meminta  agar  klausul  terkait  akses
              kekonsuleran tetap masuk ke dalam draf MoU.

              Menurut Anwar, usulan Pemerintah RI terkait konsep One Channel System dan pengklasifikasian
              jabatan masih perlu dibahas lebih teknis oleh kedua negara.

              "Hal  inilah  yang  mengakibatkan  pembahasan  draf  pembaharuan  MoU  Domestik  Indonesia  –
              Malaysia  memakan  waktu  cukup  lama"  ujar  saat  memimpin  Delegasi  Pembahasan  MoU
              Employment and Protection of Domestic Workers in Malaysia secara virtual pada hari ini.

              Anwar Sanusi mengatakan berkenaan dengan lamanya progress pembahasan draf MoU tersebut
              Pemerintah RI (Kemenaker, Kemlu, Perwakilan RI, dan BP2MI) melakukan pertemuan virtual
              dengan Pemerintah Malaysia (Kementerian Sumber Manusia Malaysia/KSM dan Kemlu).

              Pertemuan  itu  guna  mendiskusikan  hal-hal  yang  menjadi  pending  issues  selama  ini  dalam
              pembahasan draf pembaharuan MoU Domestik Indonesia – Malaysia. (jpnn)









                                                           189
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195