Page 222 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 222

BPJS Kesehatan dan BPJAMSOSTEK akan mengintegrasikan data layanan program jaminan sosial
              dan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) secara spesifik. Dengan adanya integrasi data tersebut
              diharapkan akan meningkatkan mutu layanan yang diterima peserta.

              Hal ini didasari pelaksanaan JKP oleh BPJAMSOSTEK yang bersinggungan dengan kepesertaan
              Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola oleh BPJS
              Kesehatan.

              Menurut  Direktur  Utama  BPJAMSOSTEK  Anggoro  Eko  Cahyo,  dengan  adanya  integrasi  data
              kepesertaan dua lembaga BPJS ini masyarakat akan lebih diuntungkan karena layanan kedua
              lembaga dapat lebih optimal.

              Adapun  basis  data  yang  digunakan  kedua  lembaga  dalam  memberikan  layanan  kepada
              masyarakat adalah melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dimiliki oleh seluruh rakyat
              Indonesia. NIK ini didapatkan dengan mengakses langsung data yang dimiliki oleh Adminduk
              untuk kepentingan administrasi kepesertaan kedua lembaga BPJS.
              "Masyarakat  tidak  perlu  khawatir  terkait  penggunaan  data  NIK  karena  transaksi  data  yang
              dilakukan  ini  dijamin  keamanannya  telah  memenuhi  standar  keamanan  teknologi  informasi
              sesuai  dengan  ketentuan  perundang-undangan,"  tegas  Anggoro  dalam  keterangan  tertulis,
              Jumat (23/7/2021).
              Anggoro juga mengatakan sinergi ini akan saling mengoptimalkan peran dan fungsi masing-
              masing.  "Semoga  dengan  adanya  kerja  sama  ini,  kedua  lembaga  BPJS  bisa  memiliki  data
              terintegrasi atau terpadu untuk memberikan kemudahan layanan jaminan sosial bagi seluruh
              rakyat Indonesia," tutur Anggoro.

              Senada, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan perjanjian kerja sama
              yang dilakukan diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan peserta, sehingga program jaminan
              sosial dapat berjalan dengan optimal.
              "Penyelenggaraan jaminan sosial yang adequate dan berkelanjutan merupakan salah satu pilar
              kesejahteraan  bangsa  dan  negara,  untuk  itu dalam  mendukung  serta meningkatkan  kualitas
              penyelenggaraan program jaminan sosial, maka diperlukan sinergi antara BPJS Ketenagakerjaan
              dan BPJS Kesehatan, terutama terkait integrasi data kepesertaan yangu dimiliki masing-masing,"
              jelas Ghufron.

              Dirinya menambahkan integrasi data yang dilakukan ini merupakan wujud dukungan penuh BPJS
              Kesehatan  terhadap  program  strategis  pemerintah  sebagaimana  yang  diamanatkan  dalam
              penyelenggaraan program JKP.

              Dengan  dilakukannya  pertukaran,  pemanfaatan  dan  integrasi  data  kepesertaan  Program
              Jaminan Sosial, diharapkan kedepannya dapat tercipta Data Terpadu Jaminan Sosial.

              "Dengan  adanya  integrasi  data  ini,  kami  berharap  proporsi  penduduk  yang  tercakup  dalam
              program jaminan sosial dapat segera terwujud sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka
              Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 yaitu 98%," ujar Ghufron.

              Sebagai  informasi,  Perjanjian  Kerja  Sama  (PKS)  ditandatangani  oleh  Direktur  Perencanaan
              Strategis dan Teknologi Informasi BPJAMSOSTEK, Pramudya Iriawan Buntoro bersama dengan
              Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan, David Bangun secara virtual pada
              Jumat (23/07).

              Adapun Ruang lingkup yang menjadi pokok kerja sama yang tertuang pada Perjanjian Kerja
              Sama (PKS) antara lain mengenai pemanfaatan data Administrasi Kependudukan (Adminduk),


                                                           221
   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227