Page 225 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 225

SINERGI DUA BPJS OPTIMALKAN LAYANAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL

              Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan  (JKP)  yang  secara  resmi  diterbitkan  oleh  Pemerintah  melalui
              Undang-Undang  Cipta  Kerja  merupakah  salah  satu  manfaat  dari  program  jaminan  sosial
              ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK).

              Namun  pada  pelaksanaannya  ada  persyaratan  yang  bersinggungan  dengan  kepesertaan
              Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola oleh BPJS
              Kesehatan. Terkait dengan hal tersebut, BPJAMSOSTEK bersama BPJS Kesehatan bermaksud
              untuk mengintegrasikan data yang dimiliki.

              Integrasi data antar dua lembaga BPJS ini diharapkan mampu mengoptimalkan layanan program
              jaminan sosial pada umumnya, dan JKP secara spesifik, karena adanya integrasi data ini akan
              meningkatkan mutu layanan yang diterima peserta.

              Ruang lingkup yang menjadi pokok kerja sama yang tertuang pada Perjanjian Kerja Sama (PKS)
              ini antara lain mengenai pemanfaatan data Administrasi Kependudukan (Adminduk), integrasi
              data  kepesertaan  masing-masing  institusi  BPJS  untuk  program  JKP,  dan  pemanfaatan  data
              kepesertaan untuk program jaminan sosial.

              PKS  ini  ditandatangani  oleh  Direktur  Perencanaan  Strategis  dan  Teknologi  Informasi
              BPJAMSOSTEK, Pramudya Iriawan Buntoro bersama dengan Direktur Perluasan dan Pelayanan
              Peserta BPJS Kesehatan, David Bangun secara virtual pada Jumat (23/07/2021).

              BPJAMSOSTEK sebagai pihak Pertama dalam PKS ini tentunya memiliki hak dan kewajiban yang
              mengikat untuk berlangsungnya layanan yang optimal kepada peserta, begitu pula dengan BPJS
              Kesehatan selaku pihak Kedua.

              Dalam sambutannya, Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, dengan
              adanya integrasi data kepesertaan dua lembaga BPJS ini, masyarakat akan lebih diuntungkan
              karena layanan kedua lembaga dapat lebih optimal.

              Sebagai  informasi,  basis  data  yang  digunakan  kedua  lembaga  dalam  memberikan  layanan
              kepada masyarakat adalah melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dimiliki oleh seluruh
              rakyat  Indonesia.  NIK  ini  didapatkan  dengan  mengakses  langsung  data  yang  dimiliki  oleh
              Adminduk untuk kepentingan administrasi kepesertaan kedua lembaga BPJS.

              “Masyarakat  tidak  perlu  khawatir  terkait  penggunaan  data  NIK  karena  transaksi  data  yang
              dilakukan  ini  dijamin  keamanannya  telah  memenuhi  standar  keamanan  teknologi  informasi
              sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” tegas Anggoro.

              Sejalan  dengan  itu,  Direktur  Utama  BPJS  Kesehatan  Ali  Ghufron  Mukti  mengatakan  bahwa
              perjanjian  kerja  sama  yang  dilakukan  diharapkan  dapat  mengakomodir  kebutuhan  peserta
              sehingga program jaminan sosial dapat berjalan dengan optimal.

              “Penyelenggaran jaminan sosial yang adequate dan berkelanjutan merupakan salah satu pilar
              kesejahteraan  bangsa  dan  negara,  untuk  itu dalam  mendukung  serta meningkatkan  kualitas
              penyelenggaraan program jaminan sosial, maka diperlukan sinergi antara BPJS Ketenagakerjaan
              dan BPJS Kesehatan, terutama terkait integrasi data kepesertaan yang dimiliki masing-masing,”
              jelas Ghufron.

              Dirinya menambahkan, integrasi data yang dilakukan ini merupakan wujud dukungan penuh
              BPJS Kesehatan terhadap program strategis pemerintah sebagaimana yang diamanatkan dalam
              penyelenggaraan program JKP. Dengan dilakukannya pertukaran, pemanfaatan, dan integrasi
              data kepesertaan Program Jaminan Sosial, diharapkan ke depannya dapat tercipta Data Terpadu
              Jaminan Sosial.

                                                           224
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230