Page 57 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 57

INDONESIA-MALAYSIA SEPAKAT PERBARUI KERJA SAMA SISTEM PENEMPATAN
              PMI
              Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat menugaskan pejabat tinggi dari kedua
              negara  guna  membahas  lebih  lanjut  secara  teknis  konsep  One  Channel  System  yang  telah
              disepakati kedua pemimpin negara, terkait dengan sistem penempatan pekerja migran Indonesia
              (PMI).

              Kesepakatan tersebut dicapai setelah dilakukan pertemuan bilateral kedua negara pada Jumat
              (23/7), dalam rangka pembahasan draf nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding
              (MoU) on the Recruitment and Employment of Indonesian Domestic Migrant Workers in Malaysia,
              yang disampaikan Pemerintah Indonesia sejak September 2016 mengalami stagnasi.

              "Usulan Pemerintah RI terkait konsep One Channel System dan pengklasifikasian jabatan masih
              perlu  dibahas  lebih  teknis  oleh  kedua  negara.  ,"  ujar  Sekretaris  Jenderal  Kementerian
              Ketenagakerjaan  Anwar  Sanusi  saat  memimpin  Delegasi  Pembahasan  MoU  Employment  and
              Protection  of  Domestic  Workers  in  Malaysia  secara  virtual  dalam  keterangannya  di  Jakarta,
              Sabtu.

              Berkenaan dengan lamanya progres pembahasan draf MoU tersebut, ia mengatakan, Pemerintah
              RI  (Kemnaker,  Kemlu,  Perwakilan  RI,  dan  BP2MI)  melakukan  pertemuan  virtual  dengan
              Pemerintah  Malaysia  (Kementerian  Sumber  Manusia  Malaysia/KSM  dan  Kemlu)  guna
              mendiskusikan  hal-hal  yang  menjadi  "pending  issues"  selama  ini  dalam  pembahasan  draf
              pembaharuan MoU Domestik Indonesia-Malaysia.

              Ia mengungkapkan ada tujuh poin penting yang dibahas oleh perwakilan Indonesia dan Malaysia
              dalam pertemuan menyangkut kerja sama bilateral Indonesia dan Malaysia.

              Pertama, konsep One Channel System (OCS). Ide dasar dari One Channel System adalah untuk
              mengurangi biaya penempatan dan menyederhanakan prosedur penempatan, sesuai dengan
              hukum dan regulasi yang berlaku di kedua negara.

              Hal tersebut mencakup penggunaan suatu sistem daring yang menyediakan basis data terkait
              dengan permintaan pekerjaan, pemberi kerja, dan ketersediaan tenaga kerja di sektor domestik.

              "Indonesia dan Malaysia akan melakukan integrasi sistem IT untuk implementasi OCS serta akan
              melakukan pertemuan teknis guna membahas proses bisnis OCS, " katanya.

              Kedua, konsep One Maid One Task. Dalam konsep ini, Malaysia mengusulkan agar satu orang
              PMI domestik akan bekerja pada satu keluarga dengan jumlah anggota keluarga maksimal enam
              orang.

              "Deskripsi pekerjaan PMI tersebut akan tertera secara rinci dalam dokumen perjanjian kerja, "
              kata dia.

              Ketiga,  standar  minimum  gaji  bagi  PMI  sektor  domestik  di  Malaysia.  Anwar  mengatakan
              Indonesia mengusulkan agar standar minimum gaji bagi PMI sebesar RM1.500.

              Keempat,  asuransi  bagi  pekerja  PMI  sektor  domestik  di  Malaysia.  Malaysia  telah
              mengamandemen aturan terkait dengan asuransi sehingga kepesertaan asuransi juga mencakup
              pekerja migran sektor domestik.

              Kelima,  perpanjangan  izin  kerja  dan  kontrak  kerja.  Malaysia  saat  ini  memiliki  program
              REKALIBRASI  sehingga  pemberi  kerja  bisa  mendaftarkan  pekerja  migrannya  yang  berstatus
              ilegal  untuk  memperoleh  izin  kerja  sehingga  pekerja  migran  tersebut  dapat  berubah  status
              menjadi pekerja legal.

                                                           56
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62