Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 54

Employment of Indonesian Domistic Migran Workers in Malaysia. Yang disampaikan pemerintah
              Indonesia sejak bulan September 2016, mengalami stagnasi.


              INDONESIA-MALAYSIA SEPAKAT PERBARUI KERJASAMA SISTEM PENEMPATAN
              PEKERJA MIGRAN

              Jakarta,  Pemerintah  Indonesia  dan  pemerintah  Malaysia  sepakat  untuk menugaskan  pejabat
              tinggi  dari kedua  negara,  guna  membahas  lebih  lanjut  secara  teknis.  Mengenai  konsep  One
              Channel System yang telah disepakati oleh kedua pemimpin negara.

              Kesepakatan  tersebut  dicapai  setelah  dilakukan  nya  pertemuan  bilateral  kedua  negara  pada
              Jumat  23  Juli  2021.  Dalam  pembahasan  draf  nota  kesepahaman  atau  Memorandum  of
              Understanding  (MoU)  on  the  Recruitment  and  Employment  of  Indonesian  Domistic  Migran
              Workers  in  Malaysia.  Yang  disampaikan  pemerintah  Indonesia  sejak  bulan  September  2016,
              mengalami stagnasi.

              "Usulan pemerintah RI terkait konsep One Channel System dan pengklasifikasian jabatan, masih
              perlu dibahas lebih teknis oleh kedua negara. Hal inilah yang mengakibatkan pembahasan draf
              pembaaruan  MoU  Domestik  Indonesia-Malaysia,  memaka  waktu  cukup  lama,"  papar  Sekjen
              Kemnaker Anwar Sanusi, saat memimpin delegasi pembahasan MoU Employment and Protection
              of Domestik Workers in Malaysia, secara virtual,akhir pekan  Berkenaan dengan lamanya progres
              pembahasan draf MoU tersebut, Sekjen Anwar Sanusi mengatakan; Pemerintah RI (Kemnaker,
              Kemlu, Perwakilan RI dan BP2MI), melakukan pertemuan virtual, dengan pemrintah Malaysia
              (Kementerian  Sumber  Manusia  Malaysia/KSM  dan  Kemlu),  guna  mendiskusikan  hal-hal  yang
              menjadi pending issues selama ini. Dalam pembaruan MoU Domestik Indonesia-Malaysia.

              "Dalam pertemuan menyangkut kerjasama bilateral Indonesia-Malaysia, ada 7 poin penting yang
              dibahas oleh perwakilan Indonesia dan Malaysia," jelas Anwar Sanusi.
              Pertama, konsep One Channel System (OCS). Ide dasar OCS adalah untuk menguragi biaya
              penempatan dan menyederhanakan prosedur penempatan. Sesuai dengan hukum dan regulasi
              yang berlaku di kedua negara.

              "Hal tersebut mencakup penggunaan suatu sistem online yang menyediakan basis data terkait
              permintaan  pekerjaan,  pemberi  kerja  dan  ketersediaan  tenaga  kerja  di  sektor  domestik.
              Indonesia dan Malaysia akan melakukan integrasi sistem IT untuk implementasi OCS. Serta akan
              melakukan pertemuan teknis guna membahas proses bisnis OCS," tambah Anwar Sanusi.

              Ke dua, konsep One Maid One Task. Dalam konsep ini, Malaysia mengusulkan agar 1 orang PMI
              domestik, akan bekerja pada 1 keluarga dengan jumlah anggota keluarga maksimal 6 orang.
              Deskripsi pekerjaan PMI tersebut, akan tertera secara rinci dalam dokumen perjanjian kerja.

              Ke tiga, standar minimum gaji bagi PMI sektr domestik di Malaysia. Indonesia mengusulkan agar
              standar minimum gaji bagi PMI adalah RM 1,500.

              Ke  empat,  asuransi  bagi  pekerja  PMI  sektor  domestik  di  Malaysia.  Malaysia  telah  meng-
              amandemen  aturan  terkait  asuransi.  Sehingga  kepesertaan  asuransi  juga  mencakup  pekerja
              Migran sektor domestik.

              Ke  lima,  perpanjangan  izin  kerja  dan  kontrak  kerja.  Malaysia  saat  ini  memiliki  program
              REKALIBRASi. Sehinga pemberi kerja bisa men daftarkan pekerja migrannya yang berstaus illegal
              untuk memperoleh izin kerja. Sehingga pemberi kerja tersebut dapat berubah status menjadi
              pekerja legal.


                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59