Page 219 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JUNI 2021
P. 219
Selain itu, Kemnaker juga telah mengembangkan program pelatihan vokasi di BLK Komunitas
menjadi 23 kejuruan yakni kejuruan Teknik Otomotif; Teknik Pendingin (Refrigerasi); Teknik Las
(Welding); Teknik Konstruksi Furniture dan Kriya Kayu (Woodworking); Teknik Perkapalan;
Instalasi Infrastruktur Telekomunikasi; Elektronika; Teknik Informatika; Robotika; Multimedia;
Desain Komunikasi Visual.
Kemudian, pengolahan Hasil Pertanian (Agroindustri); Pengolahan Hasil Perikanan (Fishery
Industry); Kesenian; Seni Kriya (Kerajinan Tangan); Teknik Batik; Desain Mode dan Tekstil (Tata
Busana); Tata Rias; Bahasa; Perhotelan; Kesehatan Tradisional; Seni Kuliner; dan Hubungan
Industrial.
"Sinergitas antara Pemerintah dengan lembaga keagamaan, dunia industri, dan Serikat Pekerja
melalui program pembangunan BLK Komunitas ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung
dalam mencetak pekerja yang siap kerja," pungkasnya.
Presiden Jokowi Ingin Tambah 2000 BLK di Pesantren
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, setelah tahun ini membangun
1000 Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di pesantren, tahun depan jumlahnya ditargetkan naik
menjadi minimal 3000. Hal ini ia sampaikan saat menyaksikan dan memberikan sambutan pada
penandatanganan kerjasama antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan pondok pesantren
penerima bantuan BLK Komunitas untuk pesantren di Jakarta, pada Rabu (20/2/2019).
“Saya kira kalau cuma 1.000, masih sangat kurang. Tahun depan minimal 3.000. Karena jumlah
pesantren di Indonesia mencapai 29ribu,” ujar Jokowi.
Presiden menjelaskan, Indonesia dihadapkan pada bonus demografi, dimana penduduk usia
produktif jauh lebih banyak. Bonus demografi akan menjadi masalah bagi Indonesia jika
angkatan kerja tidak memiliki keterampilan kerja. Indonesia harus siap menyongsong bonus
demografi dengan menyiapkan angkatan kerja terampil.
Penyiapan angkatan kerja terampil melalui BLK Komunitas di pesantren, menurut Jokowi adalah
langkah yang sangat efektif serta menghasilkan pelatihan yang lebih baik. Hal ini dikarenakan
pelatihan dilaksanakan langsung di dalam pesantren yang pesertanya menetap. Dengan begitu,
proses pelatihan bisa dilakukan kapan saja, siang atau malam.
Selain itu, pesantren diberi kebebasan menentukan jurusan keterampilan sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja di daerah setempat, sehingga betul-betul terjadi link and match.
“Selanjutnya saya akan melihat langsung ke lapangan, guna memastikan BLK di pesantren
bejalan baik,” kata Jokowi.
Tahun 2017, Kementerian Ketenagakerjaan mengawali pembangunan BLK Komunitas di 50
pesantren. Tahun 2018 naik menjadi 75. Tahun 2019 naik menjadi 1000 BLK Komunitas di
pesantren.
“Bapak Presiden langsung memberikan arahan untuk membangun 1000 BLK Komunitas. Saya
sampai kaget karena senang sekali melihat komitmen Presiden terhadap dunia pesantren yang
begitu konkret,” ujar Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri.
Menurutnya, dilakukan terobosan BLK di pesantren karena Presiden Jokowi paham betul bahwa
dulu orang mondok di pesantren itu gratis. Santri numpang makan di rumah kiai.
Konsekuensinya, selain mengaji, santri harus membantu kegiatan ekonomi kiai. Kiainya
berdagang, santri ikut bantu kiai berdagang. Kiainya bertani, santri ikut bantu kiai bertani.
218