Page 226 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 JUNI 2021
P. 226
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan saat ini persaingan dunia sudah semakin ketat. Oleh
karenanya, kecepatan, ketepatan, dan efisiensi harus dijadikan fondasi penting untuk bersaing,
termasuk persaingan di sektor ketenagakerjaan.
"Tantangan nyata yang dihadapi adalah langkah- langkah strategis apa yang harus kita lakukan
dalam menyiapkan SDM yang mampu menghadapi tantangan di masa depan yang diisi oleh
teknologi digital seperti big data, artificial intelligence, internet of things, " kata Wapres Ma'ruf
Amin.
Salah satu upaya penyiapan SDM tersebut, kata Wapres, dilakukan pemerintah melalui
Kementerian Ketenagakerjaan. Yakni telah membuat program BLK Komunitas sejak tahun 2017.
Tujuannya adalah mendekatkan akses pelatihan vokasi kepada masyarakat, mencetak SDM
unggul, dan memberikan bekal keterampilan dan kompetensi kerja. BLK Komunitas adalah unit
pelatihan vokasi pada suatu komunitas di Lembaga Pendidikan Keagamaan Non Pemerintah yang
meliputi pondok pesantren, seminari, dhammasekha, pasraman, dan Lembaga keagamaan non
pemerintah, serta komunitas serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia.
"Alhamdulillah, pada tahun 2020, Kementerian Ketenagakerjaan telah membangun 1.014 BLK
Komunitas, sehingga sampai dengan akhir tahun 2020, pemerintah melalui Kementerian
Ketenagakerjaan telah berhasil mendirikan 2.127 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Agar pembangunan BLK Komunitas semakin relevan dengan tujuan pendiriannya, Wapres Ma'ruf
mendorong kejuruan pelatihan terus dikembangkan dengan menyesuaikan kebutuhan pasar
kerja dan dunia industri (link and match) .
Selain itu, pelatihan BLK Komunitas juga mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha dan
membuka lapangan kerja baru. Sehingga pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran
dan memulihkan perekonomian nasional.
Wapres juga mendorong agar peserta pelatihan di BLK Komunitas mampu menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sebab kecakapan ini nantinya akan berperan dalam menentukan
kemajuan bangsa. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan BLK Komunitas ini
diharap dapat memberikan bekal keterampilan teknis produksi atau keahlian vokasi sesuai
kebutuhan pasar kerja bagi komunitas, pekerja dan masyarakat umum.
Untuk itu, pihaknya telah mengalokasikan program dan anggaran untuk bantuan biaya
operasional, serta bantuan program paket pelatihan vokasi. Di samping itu, Kemnaker juga
menyiapkan program untuk melatih tenaga instruktur dan pengelola BLK Komunitas. Sehingga
mereka mampu mengelola BLK Komunitas dengan baik.
Kemnaker mengembangkan program pelatihan vokasi menjadi 23 kejuruan. Di antaranya
kejuruan Teknik Otomotif; Teknik Pendingin (refrigerasi); Teknik Las ( welding ); Teknik
Konstruksi Furniture dan Kriya Kayu ( woodworking ); Teknik Perkapalan; Instalasi Infrastruktur
Telekomunikasi; hingga Perhotelan; Kesehatan Tradisional; Seni Kuliner; dan Hubungan
Industrial.
Peresmian BLK Komunitas di Cipasung dilaksanakan secara luring dan daring. Secara luring
sebanyak 50 orang perwakilan lembaga penerima bantuan. Dan 964 orang perwakilan lembaga
penerima hadir secara daring melalui video conference. Kegiatan ini diagendakan dihadiri juga
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua Dewan
Komisioner OJK Wimboh Santoso, bupati Tasikmalaya, Pangdam III Siliwangi, Kapolda Jawa
Barat, dan pimpinan Pondok Pesantren Cipasung. Sumber: BeritaSatu.com.
225