Page 71 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JANUARI 2021
P. 71
produktivitas nasional, peningkatan kompetensi juga merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan SDM yang kompeten dan produktif, penyerapan tenaga kerja dan produktivitas akan
meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan," ujar Ida
dalam sambutan virtualnya pada acara Penandatanganan MoU BBPLK Semarang dengan
Perusahaan dan Dunia Usaha di Jakarta, Selasa(26/1/2021).
Oleh karena itu, saat ini pemerintah terus mendorong program percepatan peningkatan
kompetensi dan sertifikasi profesi. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang
memiliki keterbatasan latar belakang pendidikan maupun ekonomi, sehingga mereka mampu
meningkatkan keterampilan serta kompetensi dan mendapatkan sertifikasi profesi yang diakui di
dunia kerja.
"Program peningkatan kompetensi dan sertifikasi profesi juga sangat penting untuk menghadapi
tantangan ketenagakerjaan yang semakin kompleks di masa pandemi dan revolusi industri 4.0,"
tambah Ida.
Pada Agustus 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat 29,12 juta penduduk usia
kerja terdampak pandemi covid 19. Adapun jumlah pengangguran pada Agustus 2020 mencapai
9,77 juta orang, meningkat secara siginifikan dibanding sebelum pandemi.
"Banyak dari pengangguran tersebut yang membutuhkan peningkatan kompetensi agar bisa
kembali ke dunia kerja yang telah berubah akibat pandemi. Selain itu, revolusi industri 4.0 yang
salah satu dampaknya adalah proses otomasi industri juga telah menimbulkan disrupsi di sektor
ketenagakerjaan," terang Ida.
McKinsey melalui penelitiannya memperkirakan ke depannya akan ada 23 juta pekerjaan hilang,
dan akan ada 27-46 juta pekerjaan baru yang akan tumbuh. "Untuk mengantisipasi tumbuhnya
pekerjaan dan kompetensi baru tersebut tentunya membutuhkan program peningkatan
kompetensi dan sertifikasi yang mumpuni," tambahnya.
Untuk itu, Kemnaker melaksanakan 9 lompatan besar sebagai upaya untuk menghadapi
tantangan ketenagakerjaan ke depan. "Sembilan lompatan tersebut antara lain reformasi
birokrasi, ekosistem digital siap kerja, transformasi BLK, link and match ketenagakerjaan,
transformasi kewirausahaan, pengembangan talenta muda, perluasan penempatan PMI, visi
baru hubungan industrial, dan reformasi pengawasan," jelas Ida.
Dari 9 lompatan tersebut ada beberapa langkah yang implementasinya ada di BLK yaitu
transformasi BLK dan link and match ketenagakerjaan.
"Sampai saat ini, Balai Latihan Kerja juga sudah melaksanakan transformasi BLK melalui program
3R yaitu Reorientasi, Revitalisasi dan Rebranding. BLK yang semula melaksanakan pelatihan
dengan program yang dasar kini mulai berkembang dengan program-program unggulan
didukung dengan instruktur yang kompeten dibidangnya serta sarana prasarana yang sesuai
dengan perkembangan teknologi," terangnya.
70