Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JUNI 2021
P. 21
MENAKER IDA WAJIBKAN BLK KOMUNITAS BERSINERGI DENGAN DUNIA INDUSTRI
JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan menginstruksikan kepada para pengelola Balai Latihan
Kerja (BLK) Komunitas agar bersinergi dengan dunia industri sesuai dengan potensi daerah
masing-masing.
Dengan bersinergi, lulusan BLK memiliki keterampilan yang memadai, lebih mudah terserap
pasar kerja.
"Kita dorong BLK Komunitas untuk bergandengan tangan dengan dunia usaha dunia industri
untuk mempercepat pengurangan angka pengangguran dan memperluas kesempatan kerja bagi
para lulusannya," kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam keterangan pers Biro Humas
Kemnaker di Jakarta, Minggu (6/6/2021).
Menaker Ida mengatakan dengan dilakukannya sinergi, maka dapat dipastikan nantinya peserta
lulusan pelatihan yang telah sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih mudah terserap. Pada
akhirnya, program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya pelatihan/training dan investasi SDM
bagi industri, sehingga tercipta simbiosis mutualisme antara BLK dan industri.
Adapun bentuk sinergi dan kolaborasi yang dapat dilakukan di antaranya mengenai informasi
pasar kerja, pengembangan kurikulum dan pengajar pengembangan standar kompetensi kerja
dan kualifikasi nasional; sertifikasi kompetensi, On the Job Training (OJT), peningkatan
keterampilan wirausaha, pengembangan training center di industri, dan menjadi co-manage
lembaga pelatihan.
Ia mengemukakan, dalam upaya memperkuat pelatihan vokasi sebagai program unggulan
peningkatan kualitas SDM Indonesia, Kemnaker menjadikan program transformasi BLK sebagai
salah satu lompatan besar yang dilaksanakan pada saat ini. Sementara arah kebijakan program
ini adalah mengubah secara total BLK sebagai Balai Pelatihan Vokasi yang menjadi pusat
pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat
nasional dan internasional.
Sebagai contoh, Kemnaker membangun BLK komunitas di sekitar lokasi Danau Toba sebagai
dukungan penyediaan SDM pekerja pariwisata untuk memajukan pariwisata Danau Toba.
Keberadaan BLK Komunitas ini harus disinergikan dengan dunia industri pariwisata di sekitarnya.
Menaker Ida menyebut sejumlah pihak yang penting dijadikan mitra dengan BLK Komunitas
bidang pariwisata, seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan asosiasi tour
guide. Hal itu guna mengetahui standar pelayanan yang baik terhadap konsumen atau turis.
"Taruhlah BLK Komunitas yang ada di Simalungun tidak gandengan tangan dengan hotel yang
ada di Parapat, dia tidak tahu bagaimana sebaiknya melatih housekeeping sesuai standar hotel
yang benar. Begitu juga kalau tidak gandeng asosiasi tour guide, padahal BLK Komunitas tour
guide ini bisa melatih anak-anak kita di situ tentang bagaimana sejarahnya, bagaimana
meletusnya gunung itu," katanya.
Menaker Ida mengatakan, Danau Toba sebagai salah satu wisata super prioritas yang menjadi
fokus pembangunan bagi pemerintah memiliki keunikan tersendiri karena terdapat wisata
gunung dan air. "Jadi kita berharap banyak dari Danau Toba ini sangat berharap BLK Komunitas
dapat berperan secara maksimal dalam menciptakan SDM yang berkompeten, " ucapnya.
Sejak 2017 jumlah BLK Komunitas yang telah berdiri adalah sebanyak 2.127 lembaga yang
tersebar di lembaga keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, damaseka, pasraman, dan
komunitas serikat pekerja/serikat buruh yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
20

