Page 304 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JUNI 2021
P. 304

TUTUPNYA GIANT TAK KURANGI PERSAINGAN KETAT HYPERMARKET LAIN
              DENGAN MINIMARKET

              Jakarta  -Fitch  Ratings  menilai  rencana  penutupan  operasi  hypermarket  Giant  milik  PT  Hero
              Supermarket Tbk. (HERO) pada akhir Juli 2021 tidak akan menguntungkan operator hypermarket
              lain seperti PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) dengan Hypermart dan pemain besar lainnya
              seperti Carrefour dan Transmart.

              Direktur  Fitch  Ratings  Olly  Prayudi  menilai  operator-operator  ini  masih  akan  menghadapi
              persaingan ketat dari format minimarket yang lebih kecil dan pengecer kelontong  tradisional
              meskipun persaingan dari hypermarket menurun. HERO telah mengumumkan bahwa mereka
              akan menutup semua toko Giant dan berpotensi menggantinya dengan toko format supermarket,
              Hero atau IKEA.

              Fitch berharap penutupan tersebut tidak akan berarti lebih banyak ruang untuk ekspansi format
              hypermarket lainnya, karena hypermarket secara bertahap kehilangan daya tarik mereknya bagi
              konsumen Indonesia.


              Hypermart memiliki sekitar 90 toko pada akhir tahun 2020, turun dari lebih dari 100 toko pada
              akhir tahun 2019. Giant memiliki 75 gerai, terdiri dari Giant Ekstra dengan format besar dan
              Giant Ekspres dengan format lebih kecil, setelah menutup 25 gerai sejak 2019.


              Pasar ritel grosir Indonesia didominasi oleh format minimarket kecil seperti Alfamart milik PT
              Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang diberi nilai AA- dengan prospek stabil dan Indomaret milik PT
              Indomarco Prismatama, dengan masing-masing lebih dari 15.000 toko di seluruh Indonesia.


              Alfamart menambah lebih dari 1.000 toko sementara Indomaret menambah 700 toko selama
              2020  sementara  para  pelaku  hypermarket  berjuang  untuk  mempertahankan  kehadiran  toko
              mereka.

              "Keunggulan  kompetitif  minimarket  dalam  hal  daya  tawar  yang  kuat  dengan  pemasok  dan
              kedekatan  dengan  pembeli  akan  menyulitkan  operator  hypermarket  untuk  memperluas
              kehadirannya,  meskipun  persaingan  di  ruang  hypermarket  berkurang,"  katanya  dalam
              keterbukaan, dikutip Jumat, 4 Juni 2021.

              Kinerja keuangan hypermarket yang sedang lesu juga semakin mempersulit persaingan dengan
              minimarket. HERO terus mengalami kerugian operasional sementara pendapatannya turun 16
              persen secara tahunan menjadi Rp1,7 triliun pada kuartal I/2021 dari Rp2,6 triliun pada kuartal
              I/2020.

              Hypermart MPPA juga akan mengalami kesulitan untuk memperluas gerainya secara signifikan,
              karena pendapatannya menurun sebesar 22 persen selama tahun 2020 dan terus mengalami
              kerugian operasional.

              Di sisi lain, Fitch memperkirakan Alfamart akan terus membukukan pertumbuhan pendapatan
              sekitar  5 persen  pada  2021  sambil  mempertahankan  marjin  EBITDA  yang  stabil  di  sekitar  6
              persen, didukung oleh kombinasi ekspansi toko dan pemulihan pertumbuhan penjualan toko
              yang sama.



                                                           303
   299   300   301   302   303   304   305   306   307   308   309