Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 JUNI 2021
P. 33
TINGKATKAN KUALITAS SDM, KEMENAKER WAJIBKAN BLK KOMUNITAS
BERSINERGI DENGAN INDUSTRI
KOMPAS .com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menginstruksikan kepada para
pengelola Balai Latihan Kerja ( BLK ) Komunitas agar bersinergi dengan dunia industri sesuai
dengan potensi daerah masing-masing.
Menurut Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, sinergi tersebut dinilai dapat mencetak lulusan
BLK yang unggul dan terampil sesuai dengan kebutuhan industri sehingga lebih mudah terserap
pasar kerja.
"Kami dorong BLK Komunitas untuk bergandengan tangan dengan dunia usaha (dan) dunia
industri untuk mempercepat pengurangan angka pengangguran dan memperluas kesempatan
kerja bagi para lulusannya," kata Ida melalui keterangan tertulis, Minggu (6/6/2021).
Adapun bentuk sinergi dan kolaborasi yang dapat dilakukan, di antaranya keterbukaan informasi
pasar kerja, pengembangan kurikulum dan pengajaran, pengembangan standar kompetensi
kerja dan kualifikasi nasional, dan sertifikasi kompetensi.
Selain itu, terdapat program pelatihan vokasi lainnya seperti on the job training (OJT),
peningkatan keterampilan wirausaha, pengembangan training center di industri, dan co-
manage lembaga pelatihan.
Menurut Ida, kerja sama antara BLK Komunitas dan industri terkait tersebut dapat menciptakan
simbiosis mutualisme. Sebab, program pelatihan vokasi tersebut dapat mengurangi biaya
pelatihan atau training dan investasi sumberdaya manusia (SDM) bagi industri .
Selain itu, arah kebijakan program sinergi tersebut adalah mengubah BLK secara total menjadi
Balai Pelatihan Vokasi yang menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga
kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
Transformasi BLK pun menjadi salah satu lompatan besar yang dilakukan oleh Kemnaker saat
ini dengan memperkuat pelatihan vokasi sebagai program unggulan untuk meningkatkan kualitas
SDM di Indonesia. Sebagai contoh, Kemnaker membangun BLK Komunitas di Simalungun
sebagai dukungan penyediaan SDM pekerja pariwisata untuk memajukan pariwisata Danau
Toba.
Ida menyebut, keberadaan BLK Komunitas harus disinergikan dengan dunia industri pariwisata
di sekitarnya guna mengetahui standar pelayanan yang baik terhadap konsumen atau turis. Ida
juga menyebut sejumlah pihak yang telah menjalin mitra dengan BLK Komunitas khususnya di
bidang pariwisata, seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan asosiasi tour
guide.
"Taruhlah (seandainya) BLK Komunitas yang ada di Simalungun tidak bergandengan tangan
dengan hotel yang ada di Parapat, (maka) dia tidak tahu bagaimana sebaiknya melatih
housekeeping sesuai standar hotel yang benar," tambah Ida.
Hal serupa juga ia ungkapkan apabila BLK Komunitas di sekitar Danau Toba tidak menjalin
kerja sama dengan asosiasi tour guide di area tersebut.
"Begitu juga kalau tidak gandeng asosiasi tour guide , bagaimana BLK Komunitas tour guide
ini bisa melatih anak-anak kita di situ tentang bagaimana sejarahnya (Danau Toba), bagaimana
meletusnya gunung (Toba) itu," terangnya.
32

