Page 199 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 199
WADUH 36 PEKERJA MIGRAN INDONESIA YANG MASUK KALBAR POSITIF COVID-
19
Sebanyak 36 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masuk Kalimantan Barat dari Pos Lintas Batas
Negara (PLBN) Entikong dinyatakan Positif Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kalimantan Barat Harisson.
Puluhan PMI terpapar Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan.
"Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap PMI yang masuk dari jalur Entikong pada
Rabu kemarin, setelah di periksa, 36 orang dinyatakan positif Covid-19," kata Harisson di
Pontianak, Jumat (2/10/2021) kemarin Karenanya, Harisson mengharapkan Pekerja Migran
Indonesia yang akan kembali ke Indonesia dan masuk ke Kalbar benar-benar memastikan
kesehatannya agar tidak membawa virus Covid-19 varian baru ke provinsi itu.
Harisson menerangkan, PMI yang hendak masuk melalui PLBN berdasarkan prosedur yang
ditetapkan Satgas Covid-19, wajib menunjukkan surat keterangan PCR negatif Covid-19 dari
Malaysia.
"Kalau negatif baru diperbolehkan masuk ke Indonesia, di perbatasan kita lakukan tes PCR
kembali, dari hasil tersebut jika ada yang positif maka akan dilakukan karantina di sana. Lalu
yang negatif dibawa ke Kota Pontianak untuk dilakukan karantina lagi selama delapan hari di
BPSDM, LPMP dan tempat isolasi milik Pemprov Kalbar," katanya.
Bahkan, kata Harisson, setelah delapan hari menjalani karantina, para PMI kembali dilakukan
pemeriksaan PCR. Jika negatif maka diperbolehkan pulang.
Prosedur itulah yang selama ini dilakukan pihaknya di bawah komando Panglima Kodam XII
Tanjungpura selaku Kasatgas Khusus Penanganan Covid-19 perbatasan.
Namun, pihaknya sangat menyayangkan karena sebelumnya saat melakukan kunjungan ke
Kalbar, Menhub meminta PMI yang dikarantina tidak usah dibawa ke Kota Pontianak dan cukup
dilakukan pada Aruk serta Entikong.
"Awalnya kita ikuti saja, padahal sebenarnya kita sudah punya pengalaman terkait hal itu. Karena
tempat karantina di Aruk dan Entikong tidak memadai," katanya.
Para PMI tersebut, kata dia, ditempatkan di hanggar dan gudang sehingga bisa terjadi
penumpukan karena PMI yang datang dalam sehari bisa mencapai 100 orang. Berdasarkan
hitungan logis, jika PMI harus menjalani karantina selama delapan hari maka paling tidak tempat
karantina tersebut akan di isi 800 hingga 1000 orang.
"Ini yang menyebabkan Kalbar sempat menjadi sorotan bahwa PMI justru berkerumun dan padat
sehingga rentan terjadi penularan. Untuk itu Gubernur Kalbar dan Panglima Kodam XII
Tanjungpura memerintahkan PMI dikarantina di Kota Pontianak dengan fasilitas hotel bintang
tiga," kata Harisson. (Antara).
198