Page 346 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 346

KEMNAKER GANDENG KEMENPANRB SOAL PERAN PENGANTAR KERJA

              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Penempatan  Tenaga  Kerja  dan  Perluasan  Kesempatan  Kerja
              (Binapenta dan PKK) Kementerian Ketenagakerjaan, Suhartono, menuturkan bahwa Pengantar
              Kerja  merupakan  satu-satunya  jabatan  fungsional  yang  memberikan  pelayanan  antar  kerja.
              Sebabnya, jabatan tersebut dituntut untuk bertanggungjawab dan profesional.

              Menurut Suhartono, dengan semakin masifnya perkembangan bidang ketenagakerjaan, adanya
              perubahan  struktur  organisasi,  dan  bertambahnya  peraturan  baru,  maka  dituntut  adanya
              penyesuaian terhadap penguatan peran fungsional Pengantar Kerja.

              "Perlunya revisi dari Permenpan Nomor 5 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pengantar
              Kerja dan Angka Kreditnya sebagai aturan dasar yang menjadi induk dari penyusunan kebijakan
              bagi Pengantar Kerja," ucap Suhartono saat membuka kegiatan Pengukuran Beban Kerja Jabatan
              Fungsional Pengantar Kerja secara hybrid, Kamis, 30 September 2021.

              Dalam  sambutannya,  Suhartono  merasa  bangga  atas  upaya  Direktorat Bina  Pengantar  Kerja
              yang telah menyelesaikan revisi Permenpan ini dengan cepat, agar proses pengukuran beban
              kerja terhadap usulan kegiatan dapat dilaksanakan bersama dengan menggunakan aplikasi.

              "Ini merupakan proses krusial untuk jadi dasar dari pemenuhan tugas Pengantar kerja sesuai
              dengan  perhitungan  beban  Kerja  dan  volume  kerja  serta  waktu  pelaksanaannya  dalam
              menentukan besaran angka kredit," kata Suhartono.

              Setelah  kegiatan  ini,  Suhartono  mengharapkan  ada  tindak  lanjut  secara  simultan  dengan
              menyusun rancangan revisi Permenpan yang baru sehingga dapat disahkan pada tahun 2021
              ini.

              "Para  Pengantar  Kerja  bisa  menjalankan  tugasnya  dengan  lebih  optimal  dalam  proses
              penyusunan  kebijakan-kebijakan  yang  terkait  dengan  pembinaan  dan  manajemen  karir
              Pengantar Kerja. Khususnya kelas jabatan dan juga Standar Kompetensi Jabatan Pengantar Kerja
              yang belum ada," katanya.

              Lebih  lanjut,  Suhartono  menjelaskan  bahwa  kegiatan  penyusunan  substansi  asistensi  yang
              dilaksanakan selama 3,5 bulan ini bekerja sama dengan tim dari bidang standarisasi jabatan
              SDM Aparatur Kementerian PAN RB dan Bidang Kebijakan Pembinaan Pengantar Kerja Direktorat
              Bina Pengantar Kerja di Ditjen Binapenta dan PKK, Ditjen Binalavotas, Pusat Pasar Kerja, serta
              BP2MI.

              "Kegiatan ini agar dapat dilakukan secara maksimal dengan mengikuti arahan dari tim Kemenpan
              RB, serta mengisi aplikasi pengukuran beban kerja sehingga diperoleh tujuan kegiatan yang
              komprehensif, reliabel dan juga implementatif," ujar Suhartono.

              Ia  menyatakan,  Menaker  Ida  Fauziyah  mengapresiasi  kegiatan  pengukuran  beban  kerja  ini.
              “Upaya  ini  sebagai  jawaban  atas  kegundahan  Pengantar  Kerja  yang  selama  ini  merasakan
              kesulitan dalam mencari angka kredit dan juga pengembangan karirnya,” tutup Suhartono. (*)














                                                           345
   341   342   343   344   345   346   347   348   349   350   351