Page 372 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 372

KEMNAKER GANDENG KEMENPAN-RB TINGKATKAN PERAN DAN FUNGSI
              PENGANTAR KERJA
              ,  JAKARTA  -  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  berkolaborasi  dengan  Kementerian
              Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) untuk meningkatkan
              peran dan fungsi pejabat pengantar kerja.

              Dirjen  Pembinaan  Penempatan  Tenaga  Kerja  dan  Perluasan  Kesempatan  Kerja  Kemnaker
              Suhartono menyampaikan pengantar kerja merupakan satu-satunya jabatan fungsional dalam
              memberikan pelayanan antarkerja secara bertanggungjawab dan profesional.

              Menurut  Suhartono,  semakin  masifnya  perkembangan  bidang  ketenagakerjaan,  adanya
              perubahan struktur organisasi dan bertambahnya peraturan baru menuntut adanya penyesuaian
              terhadap penguatan peran fungsional pejabat pengantar kerja.

              Olah karena itu, perlunya revisi Peraturan MenPAN-RB Nomor 5 tahun 2014 tentang Jabatan
              Fungsional Pengantar Kerja dan Angka Kreditnya.

              "Permenpan tersebut merupakan aturan dasar yang menjadi induk dari penyusunan kebijakan
              bagi pengantar kerja," kata Suhartono saat membuka kegiatan Pengukuran Beban Kerja Jabatan
              Fungsional Pengantar Kerja secara hybrid, Kamis (30/9).

              Dirjen Suhartono mengungkapkan rasa bangganya atas upaya Direktorat Bina Pengantar Kerja
              yang telah menyelesaikan revisi PermenPAN-RB ini dengan cepat agar proses pengukuran beban
              kerja terhadap usulan kegiatan dapat dilaksanakan bersama dengan menggunakan aplikasi.

              "Ini merupakan proses krusial untuk jadi dasar dari pemenuhan tugas pengantar kerja sesuai
              dengan  perhitungan  beban  kerja  dan  volume  kerja  serta  waktu  pelaksanaannya  dalam
              menentukan besaran angka kredit," jelasnya.
              Suhartono mengharapkan setelah kegiatan tersebut ada tindak lanjut secara simultan dengan
              menyusun rancangan revisi PermenPAN-RB yang baru sehingga dapat disahkan pada tahun ini.

              "Para  pengantar  kerja  bisa  menjalankan  tugasnya  dengan  lebih  optimal  dalam  proses
              penyusunan  kebijakan-kebijakan  yang  terkait  dengan  pembinaan  dan  manajemen  karirnya,
              khususnya kelas jabatan dan juga standar kompetensi jabatan pengantar kerja yang belum ada,"
              ujarnya.

              Dia menjelaskan penyusunan substansi asistensi yang dilaksanakan 3,5 bulan ini bekerja sama
              dengan tim dari bidang standarisasi jabatan SDM Aparatur KemenPAN-RB dan Bidang Kebijakan
              Pembinaan Pengantar Kerja Direktorat Bina Pengantar Kerja di Ditjen Binapenta dan PKK, Ditjen
              Binalavotas, Pusat Pasar Kerja serta BP2MI.

              "Kegiatan ini agar dilakukan secara maksimal dengan mengikuti arahan tim Kemenpan RB serta
              mengisi aplikasi pengukuran beban kerja sehingga diperoleh tujuan kegiatan yang komprehensif,
              reliabel dan juga implementatif," ujar Suhartono.

              Suhartono  menambahkan  Menaker  Ida  Fauziyah  mengapresiasi  kegiatan  pengukuran  beban
              kerja ini sebagai jawaban atas kegundahan pengantar kerja yang selama ini merasakan kesulitan
              dalam mencari angka kredit dan juga pengembangan karirnya.

              (mrk/jpnn) Yuk, Simak Juga Video ini!.





                                                           371
   367   368   369   370   371   372   373   374   375   376   377