Page 83 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 OKTOBER 2021
P. 83

Pemerintah memang sudah ‘menjanjikan’ BSU Kemnaker , sering disebut bantuan langsung tunai
              (BLT) pekerja dan buruh, diperluas serta Kartu Prakerja gelombang 22 diluncurkan pada akhir
              Oktober 2021.

              Namun, sampai awal Oktober belum ada keterangan resmi tentang pembukaan pendaftaran dua
              bantuan tersebut.

              Kuota untuk Kartu Prakerja gelombang 22 akan diambil dari kepesertaan yang dicabut selama
              gelombang-gelombang sebelumnya. Sementara itu, BSU Kemnaker atau BLT Pekerjaa memang
              akan diperluas penerimanya termasuk ada tambahan dana.

              Berikut  ini  informasi  lengkap  tentang  BSU  Kemnaker  atau  BLT  pekerja  dan  buruh  yang
              menggunakan data BPJS Ketenagakerjaan serta pembukaan Kartu Prakerja gelombang 22: BSU
              KEMNAKER  DIPERLUAS  Komisi  IX  DPR  mendesak  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)
              untuk  memperluas  daerah  penerima  bantuan  subsidi  upah  (BSU),  kerap  disebut  bantuan
              langsung tunai (BLT) pekerja dan buruh tahun 2021.
              Hal itu disampaikan dalam rapat dengar pendapat Komisi IX dengan Dirjen Pembinaan Hubungan
              Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker , Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN)
              di Gedung Nusantara I, Kompleks DPR, Selasa 28 September 2021.

              Ikut pula dalam rapat dengar pendapat itu Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan,
              Direksi  BPJS  Ketenagakerjaan,  Pengurus  Serikat Pekerja  Seluruh  Indonesia  (SPSI), Pengurus
              Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta,
              Selasa (28/9/2021).

              Sejalan dengan desakan Komisi IX tersebut, Kemnaker sudah mengusulkan perluasan daerah
              penerima BSU 2021, kerap disebut dengan bantuan langsung tunai (BLT) untuk pekerja dan
              buruh.

              Pasalnya,  program  BSU  atau  BLT  pekerja  2021  yang  ditargetkan  selesai  akhir  Oktober
              diperkirakan baru menyerap Rp6,9 triliun dari pagu anggaran senilai Rp8,7 triliun atau tersisa
              Rp1,7 triliun.

              Informasi peluang penerima BSU atau BLT pekerja dan buruh 2021 diperluas atau ditambah
              disampaikan  oleh  Dirjen  PHI  Jamsos  Kemnaker  ,  Indah  Anggoro  Putri  dalam  rapat  dengar
              pendapat dengan Komisi IX DPR.

              "Kami memohon ke KPCPEN (Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional)
              dan Wakil Menteri Keuangan mengajukan usulan perluasan penerima manfaat BSU ," kata Indah
              seperti dilansir media massa nasional.

              Menurut Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial (PHI) dan Jaminan Sosial Tenaga (Jamsos), saat
              ini daerah penerima BSU atau BLT pekerja dan buruh hanya mengacu pada Instruksi Mendagri.

              Namun, katanya, dalam rapat dengan KPCPEN sudah usulkan diperluas secara nasional. Rencana
              tersebut masih menunggu persetujuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua
              KPCPEN.

              Dari cakupan wilayah sesuai anjuran Inmendagri Nomor 22 dan Nomor 23 serta Permenaker
              Nomor 14/2021, cakupan wilayah penerima BSU hanya 28 provinsi dan 158 kabupaten/kota
              dengan estimasi jumlah penerima 6,9 juta orang.






                                                           82
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88