Page 145 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2020
P. 145
Psikologi memang sudah berkomitmen memberikan edukasi dan informasi secara gratis kepada
masyarakat terutama di masa pandemi ini, tambahnya. Webinar ini juga dalam rangka
mendukung kegiatan Bappenas untuk program pembangunan yang berkelanjutan (SDGs) dan
untuk bangkit dari dampak covid 19. Webinar yang dimulai pukul 14.00 tersebut dimoderatori
oleh Sisi Aspasia dari jurnalis TV CNN Indonesia.
Direktur Industeri Kreatif film, Televisi dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
Syaifullah SE MEC PhD menyampaikan dalam paparan materinya bahwa Bapak presiden sudah
berpesan supaya sektor kreatif harus menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Syaifullah juga menjelaskan kekuatan ekonomi kreatif terletak pada inklusivitasnya. Ekonomi
tidak mengenal batas, tidak dibatasi oleh jenis kelamin, usia, modal bahkan pendidikan. Ekonomi
kreatif semata-mata terletak pada kreativitas pikiran manusia dan kemampuannya untuk
menciptakan ide-ide baru, jelasnya. Sementara itu Kepala Bagian Perencenaan, Evaluasi dan
Pelaporan Kementerian Ketenagakerjaan Arif Winasis SE MSi menyebutkan dengan adanya
pandemi Covid-19 maka ada perubahan signifikan pada kondisi tenaga kerja. Adanya tantangan
revolusi industeri 4.0, bisa saja ada beberapa jenis pekerjaan konvensional yang akan hilang dan
diganti dengan jenis pekerjaan baru sesuai tuntutan zaman. Terkait reformasi kebijakan untuk
pekerjaan yang bermartabat Arif menganjurkan untuk memanfaatkan bonus demografi dengan
meningkatkan kompetensi, daya saing, produktivitas kerja serta meningkatkan investasi 6,6-7,0
persen untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 5,7-6,0 persen sehingga
Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah.
Di sisi lain, Dr Sandiaga Salahudin Uno BB MBA sebagai salah satu narasumber dalam webinar
ini mengatakan bahwa psikologi merupakan sebuah disiplin ilmu yang bisa dipakai ilmunya dalam
semua sektor termasuk dalam perekonomian. Selaku pengusaha dan penggerak filantropi, Sandi
sangat setuju jika lembaga filantropi harus ikut berperan dalam pertumbuhan ekonomi
masyarakat dengan membuka lapangan kerja, tidak hanya sekadar bagi-bagi. Masih terkait
dengan filantropi, Nia Firticia yang mewakili Tanoto Foundation sebagai selaku salah satu
lembaga filantropi juga menjelaskan tentang kiprah Tanoto Foundation dalam pembangunan
sumber daya manusia Indonesia. Menurut Nia, Tanoto Foundation mempercayai bahwa
pendidikan yang berkualitas dapat mempercepat kesetaraan peluang. Program unggulan Tanoto
Foundation untuk mewujudkan itu semua adalah program SIGAP (Siapkan Generasi Anak
Berprestasi), program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) dan
program TELADAN (Tranformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan).
Dr Herdyan Maulana PhD selaku satu-satunya narasumber yang berlatar belakang psikologi
mencoba mengkaji semua hal yang sudah disampaikan oleh narasumber lain dengan perspektif
psikologi. Herdyan mejelaskan tentang konsep kebahagiaan dan kaitannya dengan kondisi
perekonomian. Menurut Herdyan, di negara-negara berkembang seperti Indonesia, kondisi sosial
ekonomi masih menjadi indikator penting dalam menentukan kebahagiaan dan kepuasan hidup.
Herdyan juga menyarankan pada pemerintah Indonesia untuk menjadikan kebahagiaan
perspektif psikologi sebagai pertimbangan dan indikator kebijakan publilc
Di akhir diskusi, semua narasumber menyantumkan akun media sosialnya agar semua peserta
bisa mengikuti berbagai program menarik terkait dengan pelatihan pengembangan skill yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga negara, swasta maupun pribadi. Webinar ditutup dengan
pengumuman pemenang giveaway oleh panitia.
Webinar Kovid Psikologi kali ini memang sangat menarik dan bermanfaat, apalagi dengan adanya
giveaway dari Sandiaga Uno dan Tanoto Foundation, kata Amri Darwis salah satu peserta setia
webinar Kovid Psikologi, (jrr)
144