Page 315 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 NOVEMBER 2020
P. 315
"Hal itu merupakan sebuah langkah yang tepat dalam mendorong penguatan tata kelola serta
meningkatkan akuntabilitas program Kartu Prakerja ke depan," kata Rudy yang juga menjabat
sebagai Ketua Tim Pelaksana Program Kartu Prakerja.
Karena itulah, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menggandeng Institut Pertanian
Bogor (IPB) untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelatihan
dalam ekosistem Kartu Prakerja.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of
Understanding (MoU), yang dilakukan di Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB di Bogor,
Selasa (3/11/2020).
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari
menjelaskan, kerja sama dengan IPB tersebut dibutuhkan karena Kartu Prakerja merupakan
program yang sangat besar sehingga tidak mungkin semua hal dikerjakan sendiri.
Dalam kerja sama itu, IPB akan menyediakan tenaga ahli yang bertugas melakukan pengecekan
dan evaluasi terkait kesesuaian pelatihan yang dijanjikan oleh mitra penyedia pelatihan program
Kartu Prakerja.
Denni mengatakan, sebelum mitra penyedia pelatihan bergabung, pihaknya telah melakukan
asesmen awal. Namun, asesmen lanjutan tetap diperlukan untuk memeriksa kesesuaian materi
yang diberikan.
"Apakah mereka benar-benar memberikan apa dijanjikan kepada publik, silabusnya,
instrukturnya, waktu, dan lain sebagainya. Meski banyak pihak yang skeptis terhadap program
ini karena disajikan secara online, kami tetap bisa memberikan sesuatu yang maksimal," kata
Denni Puspa, seperti diberitakan laman ipb.ac.id.
Selain menggandeng IPB, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja juga telah
menandatangani nota kesepahaman dengan Universitas Indonesia, Universitas Katolik Atmajaya,
dan Indonesia Mengajar.
Ketiga institusi pendidikan tinggi itu bertugas untuk melakukan asesmen terhadap program
pelatihan yang diusulkan lembaga pelatihan. Asesmen ini merupakan salah satu syarat
diterimanya suatu pelatihan ke dalam ekosistem Kartu Prakerja.
Untuk diketahui, program Kartu Prakerja telah menjangkau 5,6 juta orang peserta di seluruh
Indonesia sejak awal diluncurkan. Dari total peserta itu, sebanyak 73 persen tidak pernah
mengikuti pelatihan bersertifikat.
Namun, kata Denni, berkat pelatihan dari program Kartu Prakerja, para peserta tersebut bisa
mengakses berbagai materi pelatihan bersertifikat yang telah dinilai oleh ahli.
"Selain itu, mereka juga memiliki literasi digital yang berdampak jauh lebih besar karena mereka
sekarang sudah tahu dan bisa belajar kapan pun, di mana pun, dari siapa pun selama ada
internet dan kemauan," imbuh Denni.
Kerja sama yang terjalin antara program Kartu Prakerja dan perguruan tinggi tersebut
diharapkan dapat menjaga dan memastikan mutu pelatihan tetap baik. Dengan begitu, program
ini dapat menciptakan tenaga kerja dengan kompetensi dan daya saing tinggi yang dibutuhkan
industri.
314