Page 102 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2020
P. 102

MENAKER IDA SEBUT UU CIPTA KERJA BANTU INDONESIA MANFAATKAN BONUS
              DEMOGRAFI
              Indonesia  akan  memasuki  puncak  bonus  demografi  pada  periode  2020-2030.  Pada  periode
              tersebut  Struktur  Penduduk  Indonesia  sebagian  besar  akan  diisi  oleh  penduduk  usia  muda
              produktif berusia 20- 39 tahun.

              Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziah,  mengatakan  Undang-Undang  Nomor  11  Tahun  2020
              tentang Cipta Kerja dibuat untuk memicu perekonomian nasional yang stagnan. Apalagi saat ini
              Indonesia tengah bersiap menyambut bonus demografi.

              "Sehingga kita dapat keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah," kata Menteri Ida
              dalam  webinar  Strategi  Ketenagakerjaan  Menghadapi  Bonus  Demografi  dan  Perkembangan
              Industri, Jakarta, Sabtu (28/11).

              Menteri Ida mengatakan undang-undang sapu jagat ini dibuat untuk menyederhanakan regulasi
              yang  berbelit  dan  membuat  penciptaan  lapangan  pekerjaan  terhambat.  Sisi  lain  regulasi  ini
              dibuat untuk mengakomodasi perkembangan industri.

              Tentunya, dengan tetap memberikan pemberdayaan dan pelindungan kepada pekerja, orang
              yang belum bekerja dan orang yang kehilangan pekerjaan. "Mereka ini kan tidak ada asosiasinya
              jadi harus kita berikan perhatian yang serius," kata Menteri Ida.

              Menteri Ida menegaskan pemerintah telah melibatkan semua pihak dalam penyusunan Undang-
              Undang Cipta Kerja. "Kementerian Ketenagakerjaan berada di titik tengah yaitu meningkatkan
              perlindungan pekerja dengan tetap memajukan investasi dan keberlangsungan dunia usaha,"
              kata dia mengakhiri.

              Reporter : Anisyah Al Faqir Sumber: Merdeka.com
              Menaker: 2,1 Juta Korban PHK Harusnya Dapat Karpet Merah Kartu Prakerja, Tapi Ternyata
              Tidak

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  menyayangkan  sikap  Manajamen  Kartu
              Prakerja yang melakukan seleksi peserta program Kartu Prakerja. Alasannya, ada 2,1 juta korban
              Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang tidak lolos sebagai peserta program kartu Prakerja.

              "Kami  sangat  sayangkan  keputusan  PMO.  Data  pekerja  terdampak  2,1  juta  orang  dan
              diperintahkan presiden langsung, dapat karpet merah seharusnya, ternyata hanya sebagian kecil
              yang  diterima,"  ujar  Ida  dalam  rapat  kerja  dengan  Komisi  IX  DPR  RI  secara  virtual,  Rabu
              (25/11/2020).

              Dia mengatakan, dari 2,1 juta orang yang diprioritaskan itu disisir kembali hingga mendapat
              555.540 orang yang masuk daftar whitelist. Sebanyak 25 ribu orang merupakan data usulan dari
              DPR RI, 20.700 usulan NU, 9.000 usulan Muhamadiyah, dan 500 ribu usulan Disnaker.

              Data  tersebut  selanjutnya  dikirimkan  ke  PMO  Kartu  Prakerja  pada  1  Oktober  2020.  Namun
              setelah dianalisa pihak Manajemen Kartu Prakerja, hanya 270 ribu orang yang disetujui.

              Selanjutnya, pada 3 November 2020, PMO Kartu Prakerja hanya menerima 95.559 orang dari
              data yang diusulkan untuk lolos di gelombang 11. Jumlah itu hanya sekitar 4,5 persen dari usulan
              sebanyak 2,1 juta tersebut.

              "Di 3 November PMO kirim data batch 11, ternyata hanya 95.559 data. Dari usulan DPR, NU,
              Muhammadiyah, dan dinas-dinas tidak ada yang masuk sama sekali," tegasnya.



                                                           101
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107