Page 122 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2020
P. 122

Dalam  beberapa  kesempatan,  saya  bertemu  langsung  dengan  para  penerima  BSU  untuk
              mengecek langsung penerimanya sesuai kriteria dan memiliki manfaat.
              Alhamdulillah,  para  penerima  BSU  tersebut  mengaku  adanya  BSU  sangat  membantu  untuk
              mempertahankan  daya  beli  dan  konsumsi  rumah  tangga  khususnya  pemenuhan  kebutuhan
              sehari-hari.

              Penyaluran BSU Tahap I Kemnaker menyalurkan BSU kepada 2.180.382 pekerja/buruh, tahap II
              disalurkan  kepada  2.713.434  pekerja/buruh,  tahap  III  disalurkan  kepada  3.149.031
              pekerja/buruh,  tahap  IV  2.442.289  pekerja/buruh  dan  tahap  V  kepada  567.723  juta
              pekerja/buruh.

              Penyaluran BSU ini tentunya setelah diproses oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
              (KPPN) kepada bank penyalur, untuk selanjutnya ditransfer ke rekening penerima, baik Himbara
              (Himpunan Bank- Bank milik Negara) maupun non- Himbara.

              Dengan disalurkankan tahap V termin kedua ini, maka Kemnaker telah menyalurkan BSU dari
              tahap I hingga tahap V, total sebanyak 11, 052 juta penerima. Sedangkan berdasarkan laporan
              data per 23 November 2020, BSU termin kedua telah diterima oleh 5, 928 juta orang penerima
              BSU.

              Yang  pertama  ada  rekening  penerima  bantuan  bermasalah.  Jadi  ditemukan  rekeningnya
              terduplikasi, rekening sudah tutup, tidak valid, pasif, atau dibekukan, atau nomor rekening tidak
              sesuai dengan yang didata. Selain itu, data penerima bantuan di BPJS Ketenagakerjaan juga
              tidak lengkap.

              Pemerintah  menjalankan  rekomendasi  Komisi  Pemberantasan  Korupsi  (KPK)  agar  kendala-
              kendala tersebut bisa dibenahi secara baik di tahap pencairan selanjutnya. Selain itu, Kemnaker
              juga  melakukan  pemadanan  data  dengan  Direktorat  Jenderal  (Ditjen)  Pajak  terkait  data
              penerima  program  subsidi  upah.  Hal  itu  sebelumnya  sempat  membuat  proses  penyaluran
              bantuan subsidi upah tidak sesuai dengan jadwal.

              Selain  pemadanan  data  dengan  otoritas  pajak,  Kemnaker  dan  BPJS  Ketenagakerjaan  juga
              melakukan penyesuaian data dengan pihak Kartu Prakerja. Tujuannya agar mengetahui bahwa
              penerima bantuan subsidi upah tidak terdaftar sebagai penerima bantuan insentif Prakerja.
              Selanjutnya, Kemnaker juga harus menginformasikan data penerima bantuan ke pusat data dan
              informasi  Kementerian  Sosial.  Tujuannya  untuk  memutakhirkan  Data  Terpadu  Kesejahteraan
              Sosial (DTKS).

              Bagi pekerja yang merasa berhak mendapat bantuan subsidi gaji/ upah, namun masih belum
              menerima  agar  segera  melapor  dengan  manajemen  perusahaan  dan  BPJS  Ketenagakerjaan.
              Dengan demikian, data pekerja/buruh yang kurang tersebut dapat diperbaiki.

              Karena  sumber  datanya  dari  BPJS  Ketenagakerjaan  sehingga  penyelesaian  data  ini  harus
              dikoordinasikan dengan mereka juga. Barulah nanti BPJS Ketenagakerjaan akan menyampaikan
              koreksi kepada Kemnaker.

              n.










                                                           121
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127