Page 143 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 SEPTEMBER 2020
P. 143

KEPALA Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sulsel, Sudarmanto mengatakan, program padat karya
              kementerian/lembaga di wilayah Sulsel dilaksanakan oleh empat kementerian/ lembaga. Masing-
              masing Kemenhub, Kementan, Kemenpupera, dan KKP.

              Nah, sejauh ini, kucuran penanganan Co-vid-19 di Sulsel untuk sektoral kementerian/lembaga
              dan pemda sebesar Rp775,16 miliar. "Progres tertinggi pada Kementan dan Kemenpupera," kata
              Sudarmanto, Jumat, 18 September.

              Rinciannya, hingga 17 September, program padat karya sektor pertanian dari pagu Rp61,44
              miliar telah terealisasi sebesar Rp40,65 miliar untuk 67.442 tenaga kerja. Disusul program padat
              karya sektor  PUPR  dari  pagu  Rp441,92 miliar  telah terealisasi  Rp317,20  miliar  untuk 11.417
              tenagakerja.

              Lalu program padat karya sektor perhubungan dari pagu Rp 1,73 triliun terealisasi Rp98,42 miliar
              untuk 1.060tenaga kerja. Realisasi program padat karya sektor kelautan degan pagu Rp890 juta
              terealisasi Rp240 juta atau 29,63 persen.
              Kemudian penyaluran DAK fisik cadangan dari pagu sebesar Rp551,43 miliar terealisasi Rp318,65
              miliar.

              Diharapakan Sudarmanto, program padat karya dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat
              berpenghasilan rendah dan ditujukan bagi mereka yang mengalami kehilangan penghasilan atau
              pekerjaan  tetap.  "Program  padat  karya  juga  melibatkan  masyarakat  atau  warga  setem-pat,
              supaya mendorong perekonomian di desa sekitar," terangnya.

              Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan
              Daerah  (Bappelitbangda)  Sulsel,  Junaedi  mengatakan,  program  padat  karya  di  Sulsel  terus
              digenjot.  Misal  pembangunan  irigasi  sektor  pertanian dalam  percepatan pemulihan ekonomi.
              Selain itu, pengerjaan jalan yang sejak awal juga menjadi prioritas.

              Informasinya, lanjut Junaedi, pekerjaan talud jalan nasional juga dilaksanakan dengan model
              padat  karya.  Hanyasaja,  berapa  proyekpadatkarya  yang  akan  dikerjakan  belum  ia  ketahui.
              Termasuk OPD yang melaksanakannya.

              "Kami belum bisa berspekulasi soal nilai, karena sudah sementara pembahasan di APBD di DPRD.
              Insyaallah 30 September persetujuan," jelasnya.

              Pengamat  Ekonomi,  Hamid  Paddu  menilai,  dengan  sisa  tiga  bulan  tahun  ini,  program  yang
              merupakan  padat  karya  sebaiknya  dipercepat.  Alasannya,  hal  ini  bukan  perkara  mudah
              dijalankan dengan waktu yang sangat sempit.

              Apalagi ini merupakan anggaran dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang perlu dipercepat
              penyerapannya untuk membangkitkan perekonomian.
              "Ini berbeda dengan program bantuan sosial yang penyalurannya lebih mudah. Berbeda dengan
              program padat karya yang perlu waktu dan persiapan yang matang. Jadi sedari awal di sektor
              ini perlu dipercepat "terangnya. (*)

              Kucuran Dana Pusat di Sulsel (Per 17 September 2020)










                                                           142
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148